TEMPO Interaktif, Paris - Para pemimpin Prancis dan Jerman menyetujui rencana induk yang melibatkan perubahan perjanjian dan menerapkan disiplin anggaran di zona Eropa agar segera mencari solusi yang cepat untuk mengatasi krisis utang Uni Eropa.
Standard & Poor’s mengatakan 15 dari 17 negara zona Eropa termasuk Jerman, Prancis dan empat negara lainnya dengan rating AAA kemungkinan akan diturunkan secara masal dalam waktu 90 hari, tergantung dari hasil KTT Uni Eropa yang berlangsung Jumat mendatang.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan usulan mereka, termasuk hukuman otomatis bagi pemerintah yang gagal menjaga defisit anggaran agar tetap dibawah kontrol, serta peluncuran awal dana talangan permanen untuk negara Uni Eropa yang mengalami kesulitan.
Italia, negara terbesar ketiga di Uni Eropa yang berada dalam kesulitan memberikan secercah harapan setelah pemerintahan teknokrat negara tersebut mengumumkan langkah penghematan anggaran. Biaya pinjaman Negeri Pizza tersebut turun dibawah level yang dianggap berbahaya yakni 7 persen.
Menteri keuangan Prancis Francois Baroin mengatakan, langkah S&P tidak memperhitungkan pernyataan Sarkozy dan Merkel. Setelah sekitar dua jam pembicaraan dengan Merkel di Pariz, Sarkozy mengatakan dalam konfrensi pers bersama. “Apa yang kita inginkan adalah mengatakan kepada dunia bahwa Eropa akan tetap membayar utang , mengurangi defisit anggaran, serta memulihkan pertumbuhan,” paparnya.
Merkel juga menambahan, paket ini menunjukkan bahwa kita benar – benar bertekat untuk menjaga euro sebagai mata uang yang stabil dan sebagai kontributor penting untuk stabilitas Eropa.
Kemudian, kedua pemimpin dengan cepat menanggapi tindakan S&P dengan pernyataan bersama mengatakan bahwa mereka bersatu dalam tekat, bersama dengan mitra Eroap mereka untuk mengambil langkah – langkah untuk mengamankan stabilitas zona Eropa.
Keyakinan bahwa para pemimpin Eropa akan menghasilkan rencana yang kredibel untuk segera keluar dari krisis utang pada pertemuan tingkat tinggi yang akan berlangsung Jumat mendatang. Adanya harapan positif ini membuat bursa Eropa menguat kemarin.
“Kesepakatan ini mungkin akan memberikan kepada Bank Sentral Eropa (ECB) untuk dapat melakukan intervensi lebih aktif sementara,” kata Uri Dadush, dari Carnegie Endowment’s International Economis Program di Washington. Kabar buruknya adalah semua ini hanya sementara. Sulit untuk melihat kesepakatan seperti ini dapat memberikan dukungan bagi obligasi euro, atau bentuk dukungan jangka panjang fiskal untuk negara – negara Eropa yang mengalami kesulitan.
Standard & Poor’s mengatakan bahwa mereka akan menyimpulan penilaiannya secepat mungkin setelah pertemuan puncak Uni Eropa Akhir pekan mendatang. “Tekanan sistemik di kawasan Uni Eropa telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan mereka mulai menurunkan penilaian kredit di zona Eropa secara keseluruhan,” dalam pernyataannya.
Peringkat utang Austria, Belgia, Finlandia, Jerman, Belanda, dan Luksemburg berpeluang diturunkan satu level, sedangkan sembilan sisanya dapat diturunkan dua level dalam kajiannya, termasuk Prancis yang saat ini masih berada di level AAA. Siprus sudah diturunkan dan Yunani telah berada di level CC dan masuk kategori obligasi sampah.
REUTERS VIA YAHOO FINCANCE/VIVA B K