TEMPO Interaktif, Jakarta - Kelesuan ekonomi dan pasar di Jepang membuat industri Negeri Sakura itu semakin melirik Indonesia yang dianggap memiliki pasar besar dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. "Pasar dalam negeri Jepang turun sehingga Indonesia menjadi daya tarik tinggi bagi industri Jepang untuk meningkatkan aktivitas industrinya di Indonesia, seperti Toyota dan Panasonic telah menambah investasi," ujar Presiden Nikkan Kogyo Shimbun Ltd, Haruhiro Imizu, Selasa, 25 Oktober 2011.
Menurut dia, kelesuan pasar Jepang karena imbas krisis global yang dipicu oleh krisis keuangan di Amerika dan sejumlah negara di Eropa. "Harga saham anjlok, belum lagi sebelumnya juga terjadi bencana tsunami yang berdampak negatif pada produsen dan industri di Jepang," kata pemimpin salah satu koran industri Jepang yang berbasis di Tokyo tersebut.
Meskipun saat ini industri Jepang sudah mulai pulih, pasokan produk dan komponen Jepang ke sejumlah negara sempat tersendat.
Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang, Rachmat Gobel, menilai Indonesia seharusnya bisa lebih optimal mengambil kesempatan dari tingginya minat investasi Jepang itu. "Bukan hanya untuk meningkatkan jumlah pabrik, tapi sekaligus bisa belajar bagaimana membangun industri yang lebih baik lagi," katanya.
Salah satu hal yang menjadi kelemahan industri di Indonesia adalah pada standarisasi. Penerapan Standar Nasional Indonesia oleh industri dalam negeri masih lemah dibanding dengan penerapan standar di negara lain, seperti Jepang.
Karena itu, untuk bisa meningkatkan standar itu tidak hanya dibutuhkan penambahan pabrik, namun sekaligus peningkatan penggunaan teknologi tinggi dan sumber daya manusia yang lebih baik.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan, pemerintah tengah membidik industri strategis yang mampu mengolah sumber daya alam Indonesia menjadi produk bernilai tambah lebih. "Apalagi seiring dengan rencana penghentian ekspor bahan baku mineral pada 2014 nanti," katanya.
Investor Jepang diharapkan bisa merelokasi industrinya ke Indonesia agar bisa memperoleh pasokan bahan baku dari Indonesia. Khusus di bidang otomotif dan elektronik, Jepang diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi untuk mode-mode terbaru. "Pembuatan mode selain pasarnya cepat tumbuh, tidak mesti harus dilakukan dengan membuat pabrik baru," katanya.
AGUNG SEDAYU