TEMPO Interaktif, Surabaya - PT Kereta Api Indonesia menghentikan operasional sejumlah armada kereta api karena jumlah penumpang tak sebanding dengan kapasitas yang disediakan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT KA Nomor: KEP.U/II.207/X/2/KA-2011, Kereta Api Rajawali Pagi jurusan Stasiun Pasar Turi, Surabaya, menuju Stasiun Tawang, Semarang, dan sebaliknya, dihentikan operasionalnya mulai 1 November 2011.
Pada saat yang sama, juga berhenti beroperasi Kereta Api Eksekutif Harina jurusan Bandung–Semarang. Sebelumnya, yakni sejak Senin, 24 Oktober 2011, Direksi PT KA telah menghentikan beroperasinya Kereta Api Ekonomi Pandan Wangi jurusan Semarang-Solo.
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto, membenarkan Kereta Api Rajawali Pagi jurusan Surabaya–Semarang dihentikan operasionalnya mulai 1 November 2011. "Ternyata KA Rajawali pagi tidak laku. Sejak dioperasionalkan delapan bulan lalu, okupansinya tak sampai 50 persen dari kapasitas yang disediakan,” kata Sri Winarto kepada Tempo, Selasa, 25 Oktober 2011.
Kereta Api Rajawali Pagi mulai beroperasi sejak Sabtu, 12 Februari 2011. Dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, kereta api tersebut berangkat pukul 06.00 WIB dan tiba di Stasiun Tawang, Semarang, pukul 10.22 WIB.
Pada saat awal beroperasi, KA Rajawali Pagi dilengkapi empat gerbong kelas eksekutif dan empat gerbong kelas bisnis. Harga tiket yang dipatok untuk kelas eksekutif Rp 120 ribu hingga Rp 200 ribu dan kelas bisnis Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun, karena jumlah penumpang sedikit, jumlah gerbong dikurangi menjadi masing-masing tiga gerbong kelas eksekutif dan kelas bisnis.
Sri Winarto menjelaskan, pengurangan jumlah gerbong juga berpengaruh pada kapasitas penumpang yang disediakan. Kelas eksekutif terdiri dari 150 tempat duduk dan kelas bisnis 180 tempat duduk. "Tapi jumlah penumpang tetap saja sedikit. Setiap hari rata-rata hanya terisi 150 penumpang kelas eksekutif maupun bisnis,” ujanya.
Meski tidak menjelaskan jumlahnya, Sri Winarto mengakui PT KA mengalami kerugian. Itu sebabnya direksi memutuskan untuk menghentikan operasionalnya. Padahal, dioperasikannya KA Rajawali Pagi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat karena sebelumnya untuk jurusan Surabaya–Semarang hanya tersedia KA Rajawali Sore.
Penjualan tiket KA Rajawali Pagi, kata Sri Winarto, masih tetap dilakukan hingga keberangkatan akhir, Senin, 31 Oktober 2011. Mulai 1 November 2011, penumpang jurusan Semarang menggunakan KA Argo Anggrek Pagi.
FATKHURROHMAN TAUFIQ