TEMPO Interaktif, Jakarta - Kelangkaan air minum kemasan galon terjadi di Ibu Kota saat Lebaran, seperti yang menimpa wilayah Jakarta Selatan. Hampir semua toko dan agen penjualan kehabisan stok. Menurut pedagang, pasokan tersendat sejak akhir pekan lalu. "Sejak Senin (29 Agustus lalu) sudah habis dan tak ada pasokan lagi," kata Muryadi, agen penjual di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan di Jakarta, Kamis, 1 September 2011.
Kelangkaan pasokan air kemasan galon sungguh dirasakan Chandra, warga Jalan Bungur, Kebayoran Lama. "Saya sudah mencari di agen penjualan hingga minimarket. Tidak ada yang menjual air kemasan dalam galon," katanya. Kelangkaan ini memaksa Chandra beralih membeli air kemasan gelas. ""Harganya lebih mahal ketimbang air minum dalam galon."
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) mengaku kesulitan mendistribusikan produknya secara maksimal karena pembatasan operasi truk berat mulai H-4 hingga H+1 Lebaran. Pembatasan dikhawatirkan mengganggu arus puncak mudik. Kebutuhan air minum kemasan di Jakarta dan sekitarnya setiap hari mencapai 16 juta liter, yang sekitar 70 persen berbentuk kemasan galon.
Saat Lebaran, pembelian air minum kemasan galon menurun seiring dengan banyaknya warga Jakarta yang mudik. Namun, karena pasokan tersendat, sehingga sejak H-1 Lebaran, pedagang sudah tidak bisa lagi melayani pembeli. "Pembatasan truk saat Lebaran ikut menghambat distribusi. Pembelian menurun tapi pasokan juga tidak ada," kata Rudiantoro, agen penjual di Kebayoran Lama.
Sejumlah toko di kawasan Kebayoran Lama yang didatangi oleh Tempo mengaku tidak memiliki persediaan air minum dalam galon. Hal serupa terjadi di sejumlah minimarket di kawasan yang sama. Mereka hanya menjual air minum kemasan botol dan gelas. Kelangkaan terutama terjadi untuk air minum kemasan galon bermerek Aqua.
AGUNG SEDAYU