Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Mutiara Genjot Ekuitas untuk Tingkatkan Valuasi  

image-gnews
TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Mutiara--dulu Bank Century--menyatakan akan menggenjot ekuitas untuk menaikkan valuasi bank. "Pada umumnya nilai penjualan diambil dari price book value. Price book value dilihat dari ekuitas," ujar Direktur Utama Bank Mutiara Maryono saat berbuka puasa dengan sejumlah wartawan di Restoran Samudra, Selasa, 9 Agustus 2011 malam.

Per semester I-2011, nilai ekuitas bank mencapai Rp 930 miliar sehingga melambungkan aset sampai Rp 12,5 triliun. Ekuitas ini rencananya akan digenjot hingga Rp 2-2,5 triliun pada dua tahun ke depan. Jadi, bisa mendorong pertumbuhan aset sampai Rp 20-25 triliun pada tiga tahun ke depan.

Sayangnya, kata Maryono, Bank Mutiara belum menghitung berapa ekuitas yang dibutuhkan untuk mendekati angka penjualan bank sebesar Rp 6,7 triliun dan berapa price book value bank saat ini. Maryono melanjutkan, untuk menggenjot ekuitas, bisa melalui dua jalur, yakni percepatan recovery aset dan pengembangan core bussines atau bisnis inti.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mutiara Ahmad Fajar menjelaskan bahwa per Semester I-2011, recovery aset sudah mencapai Rp 3,2 triliun untuk cash dan non-cash. Total hampir 300 nasabah yang tercatat dalam recovery aset tersebut. "Dalam enam bulan ini (semester II-2011), target kita Rp 300-500 miliar bisa terkoleksi," ujar Fajar saat ditemui di kesempatan yang sama. Jadi, recovery aset bisa terkoleksi hingga Rp 3,7 triliun pada akhir tahun.

Fajar menambahkan, masih ada beberapa aset jumbo yang harus dikejar oleh Bank Mutiara. Sebagian besar didominasi oleh surat berharga. "Ada sekitar Rp 3-4 triliun surat berharga yang belum ditagih," katanya. Salah satunya adalah aset senilai US$ 156 juta di Dresdner Bank Swiss, sekarang LGT Bank, yang sedang disengketakan dengan perusahaan jasa keuangan asal Cayman Islan, Tarquin.

Menurut Maryono, tahap perebutan aset di Swiss ini sudah mulai masuk tahap awal di pengadilan. "Tarquin sudah menyampaikan jawaban atas gugatan kita, saat ini sedang diterjemahkan," terangnya.

Sementara itu untuk pengembangan bisnis inti bank, yaitu sektor small and medium (UKM), ada beberapa terobosan yang dilakukan bank. "Kita akan menjaga kredit konsumer sebesar 30 persen terhadap portofolio dan 70 persen untuk small and medium," ujar Maryono. Small and medium atau UKM akan difokuskan pada kredit perdagangan dan industri yang berhubungan dengan kebutuhan masal. Misalnya, pembuatan plastik dan alat-alat rumah tangga. Selanjutnya, Maryono tidak mengungkapkan berapa target UKM yang diinginkan.

Sebelumnya, analis Independen Aspirasi Indonesia Institute, Yanuar Rizky, mengungkapkan nilai fundamental Bank Mutiara masih jauh dari angka penjualan yang ditargetkan pemerintah, yakni baru 11 persen dari Rp 6,7 triliun. Perhitungan yang dilakukan Yanuar ini berdasarkan laporan keuangan bank pada akhir 2010 yang sudah diaudit. Untuk mendongkrak nilai fundamental ini, Yanuar berharap ada jaminan dari pemerintah untuk penagihan aset yang bermasalah atau recovery aset.

Sementara itu kinerja Bank Mutiara per Semester I-2011 semakin membaik. Aset bank saat ini sudah tembus Rp 12,5 triliun. Naik 47 persen dari periode yang sama tahun lalu. Outstanding kredit mencapai Rp 8,4 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL Nett) sebesar 3,6 persen. Naik 46 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 9,9 triliun atau naik 43 persen dari periode yang sama tahun lalu. Laba meningkat 156 persen, mencapai Rp 202 miliar. Laba disumbang oleh pendapatan bunga, pendapatan operasional, dan recovery aset.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maryono percaya bahwa Bank Mutiara sedang berada di titik balik. Karena itu, ia optimistis merancang strategi bisnis untuk tiga tahun ke depan. Yakni dengan menargetkan pertumbuhan aset hingga Rp 20-25 triliun pada tiga tahun ke depan.

Sementara itu Maryono juga mengungkap target kinerja bank Semester II-2011. "Kita akan meningkatkan pelayanan," katanya. Selain karena jumlah nasabah yang terus meningkat, visi bank juga menjadi bank retail yang melayani small and medium enterprise atau UKM. Salah satu peningkatan pelayanannya adalah kerja sama Anjungan Tunai Mandiri Prima bersama Bank BCA pada November nanti. Dan sekaligus peluncuran produk baru, debit card dan internet banking.

Untuk meningkatkan fee based income atau pendapatan operasional di semester II, bank akan fokus pada transaksi banknotes. Saat ini transaksi banknotes mencapai Rp 6 triliun. Bank juga mengaku sudah menjalin kerja sama dengan 30 bank di Hong Kong, termasuk dengan HSBC bank. Kerja sama ini juga untuk membuka peluang pendapatan remitansi dari para tenaga kerja Indonesia di Hong Kong.

Sementara itu kredit akhir tahun akan digenjot hingga Rp 9,9 triliun. Dengan komposisi 30 persen untuk UKM, 55 persen untuk medium enterprise, sisanya retail. Untuk menggenjot kredit, bank melakukan channeling dengan Bank Perkreditan Rakyat. Saat ini sudah ada empat BPR di Jawa Tengah yang berkomitmen menjalin kerja sama penyaluran kredit. Sedangkan potensi kerja sama mencapai 110 BPR.

Sementara itu untuk penambahan modal, bank masih mempertimbangkan untuk melakukan subordinasi obligasi atau subdebt. "Estimasi kita, sekarang CAR 9,4 persen, untuk nambah 10 persen, hitungannya kita perlu modal Rp 200-300 miliar. Karena dari ekuitas Rp 100 miliar itu bisa ekpansi kredit 10 kali lipat," terang Fajar. Dan jika ekspansi kredit mencapai Rp 1 triliun, maka aset akan tergerus hingga 1 persen.

Jika jadi menerbitkan subdebt, maka nilainya diperkirakan mencapai separuh dari ekuitas, yakni Rp 450 miliar. Tapi penerbitan subdebt ini masih menjadi pilihan karena bank harus meminta izin pada pemegang saham, Lembaga Penjamin Simpanan.

FEBRIANA FIRDAUS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

10 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

12 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

15 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

15 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

17 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

17 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.


OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

19 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

OJK menyebutkan pemanfaatan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 telah mencapai Rp 830,2 triliun.


OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

19 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

OJK menyatakan kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 berakhir per hari ini, Minggu, 31 Maret 2024