TEMPO Interaktif, Jakarta - Laba bersih produsen terbesar dunia dalam chip memori, LCD, dan televisi layar datar, Samsung, di kuartal kedua tahun ini turun 18 persen dibanding periode yang sama 2010. Kuartal kedua tahun ini Samsung memperoleh Won 3,51 triliun (US$ 3,33 miliar). Tahun lalu Samsung memperoleh Won 4,28 triliun. Penurunan ini terjadi karena permintaan semikonduktor dan layar kristal cair (LCD) yang melemah.
Laba Samsung merosot tahun ini karena harga komponen elektronik turun. Harga turun karena pasokan berlebih dan permintaan justru melemah. Laba bersih Samsung merosot 30 persen di tengah penurunan harga chip memori dan kurangnya permintaan LCD dan TV.
Dalam sektor chip memori, baik laba dan penjualan Samsung jatuh karena penjualan komputer pribadi turun. Akibatnya, dengan tekanan permintaan untuk chip DRAM (dynamic random access memory) juga turun. Dalam sektor panel layar, pendapatan Samsung turun 9 persen karena harga LCD jatuh.
Kenaikan justru terjadi dalam sektor ponsel pintar yang naik 45 persen dari tahun sebelumnya, terutama usai rilis Samsung Galaxy S II. Samsung telah menjual lebih dari 5 juta unit ponsel pintar secara global sejak akhir April. Kini Samsung menempati ranking kedua di bawah Nokia. Perusahaan memperkirakan permintaan ponsel meningkat 15 persen pada semester kedua tahun ini karena konsumen upgrade ponsel pintar.
Penjualan kuartal kedua perusahaan yang berpusat di Suwon, Korea Selatan, ini naik 4,1 persen jadi Won 39,4 triliun dari Won 37,9 triliun. Usai pengumuman kinerja ini, Jumat siang saham Samsung naik 1,1 persen jadi Won 846.000.
AP | NUR ROCHMI