TEMPO Interaktif, Bogor - Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional Tri Hardiyanto mengatakan bahwa harga pakan ternak, khususnya jagung, mengalami kenaikan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab harga ayam ikut-ikutan naik.
"Kenaikan harga pakan cukup besar, terutama kenaikan harga jagung. Secara keseluruhan, harga pakan naik sekitar 10 persen," kata Tri dalam konferensi pers usai peninjauan rumah potong ayam Bestchicken PT Ciomas Adisatwa di Bogor, Senin, 18 Juli 2011.
Karena kenaikan harga pakan tersebut, menurut Tri, biaya produksi diperkirakan naik 25-30 persen. Sekitar 60 persen komposisi jagung menguasai kebutuhan pakan. Tiap ekor ayam berukuran 1,5 kilogram (kg) membutuhkan pakan sedikitnya 3 kg.
Saat ini, harga ayam hidup sekitar Rp 14 ribu per kg, naik dari sebelumnya Rp 13 ribu. Agar harga ayam hidup stabil, harga pakan harus tetap di Rp 4.500-4.750 per kg. "Tapi, harga ayam saya perkirakan tidak akan melebihi Rp 16 ribu per kg," ujar Tri.
Khusus untuk bulan puasa, menurut Ketua Umum Pusat Informasi Pasar Unggas Indonesia, Hartono, peternak menyiapkan 190 juta ekor ayam. Angka ini setara dengan 200 ribu ton daging ayam di tingkat nasional. Sementara itu, Jumlah telur disediakan sebanyak 120 ribu ton.
Ihwal kenaikan harga telur dan ayam menjelang puasa, diyakini hanya musiman. "Tanggalan kalender semuanya berbarengan, mau puasa ditambah liburan anak sekolah," katanya. Pemerintah harus menjaga peningkatan permintaan saat sehari menjelang Lebaran. "Biasanya ada kenaikan 2-3 kali lipat."
ROSALINA