TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan membengkaknya kuota bahan bakar minyak bersubsidi salah satunya disebabkan karena terjadinya penyeludupan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Dari hasil pantauan pemerintah selama ini, diketahui bahwa lonjakan penggunaan BBM bersubsidi terjadi di daerah perkebunan dan pertambangan. "Peningkatan volume terjadi di daerah pertambangan dan perkebunan, jadi terjadi rembesan," kata Hatta saat berdiskusi dengan wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Jumat, 15 Juli 2011.
Berdasarkan temuan tersebut, Hatta mengatakan program pembatasan penggunaan BBM bersubsidi harus melibatkan pemerintah daerah yang mempunyai banyak kawasan pertambangan dan perkebunan.
Selain terjadi penyalahgunaan BBM bersubsidi di kawasan pertambangan dan perkebunan, Hatta mengatakan penyalahgunaan juga terjadi dari kendaraan umum untuk kebutuhan industri. "Kenaikan kuota ini akibat penyeludupan dari kendaraan umum ke industri," katanya.
Di samping itu, Hatta juga mengakui memang ada perpindahan penggunaan premium ke pertamax. "Kuota BBM ini harus dijaga dengan baik. Memang ada pertumbuhan, terjadi migrasi premium ke pertamax. Ini bisa dilihat dari stok pertamax yang 90 hari. Jadi, ini harus diwaspadai," katanya.
IQBAL MUHTAROM