TEMPO Interaktif, Jakarta - Mandiri Investasi menggandeng Commonwealth Bank Indonesia sebagai bank distributor pemasaran ritel produk reksadana saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis (MIED). Menurut Direktur Utama Mandiri Abiprayadi Riyanto, dipilihnya bank distributor anak dari Commonwealth Bank Australia itu karena keduanya telah lama bermitra. "Dan kami butuh mengembangkan pemasaran ke sektor ritel," kata dia, Rabu, 13 Juli 2011.
Abi menjelaskan, sejak peluncuran produk reksadana dengan fokus pada saham-saham di luar 20 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa efek, pada Maret 2011 lalu, total dana kelola hingga Juli sudah mencapai Rp 166,08 miliar. Namun, respon positif baru datang dari investor institusional, bukan ritel. Padahal, target penjualan reksadana hingga akhir tahun ini dipatok Rp 300 miliar.
Direktur Pemasaran Mandiri Investasi Wendy Isnandar menambahkan, selain fokus pada saham-saham di bawah 20 saham dengan kapitalisasi pasar besar, Mandiri Investasi juga fokus pada saham-saham yang portofolionya medium. Saham-saham itu disaring secara fundamental maupun teknikal, salah satunya dengan kriteria likuiditas bagus. Misalnya, dari 400 saham tercatat, Mandiri sudah memilih 17 saham dengan nilai kapitalisasi pasar menengah dan kecil.
Saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar itu dapat memberi potensi imbal hasil (return) yang tinggi untuk jangka panjang, yakni sebesar 18,06 persen. Namun demikian, kata dia mengingatkan, dengan return yang tinggi, biasanya tingkat risikonya juga agresif. "Produk ini kami jual di pasar lokal lebih dulu," kata dia.
Reksadana memang salah satu produk investasi yang diminati investor institusi atau perorangan di pasar Indonesia. Longok saja, berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-Lk), sejak akhir 2010 hingga Juni 2011, total dana kelola reksadana melonjak 22,5 persen atau naik dari Rp 45,67 triliun menjadi Rp 55,98 triliun.
Direktur Ritel dan Bisnis Commontwealth Bank Ian Whitehead menyatakan reksadana merupakan salah satu produk investasi yang diminati nasabah. Reksadana produk Mandiri saja, kata dia, dari tujuh produk reksadana terproteksi berhasil membukukan total AUM hingga Rp 1 triliun. "Kerja-sama ini juga untuk mendukung target pertumbuhan bisnis sebesar 30 persen," kata dia.
MUHAMMAD TAUFIK