TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah mulai ancang-ancang untuk mengimpor beras dengan alasan menjaga stok beras di dalam negeri.
"Kita tidak mau mengambil resiko terhadap apapun juga yang menyangkut cadangan atau stok beras kita," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Presiden, Kamis, 7 Juli 2011.
Menurutnya, meski produksi beras lokal meningkat, masih ada ancaman masalah iklim. Hatta menyatakan pemerintah tak ingin baru bereaksi saat ada ancaman datang. Meski stok sebanyak mungkin diambil dari dalam negeri, ia tak menutup peluang untuk impor.
Kini stok beras Bulog, kata Hatta, telah mencapai 1,6 juta ton. Untuk mengantisipasi kebutuhan beras, cadangan Bulog itu bakal ditingkatkan. Operasi pasar besar-besaran di seluruh Indonesia pun siap dilakukan pemerintah jika harga melonjak. Ia juga berjanji penyaluran beras untuk rakyat miskin akan dilakukan tepat waktu.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan jumlah impor kini belum ditentukan. Namun, pemerintah sudah menetapkan parameternya. "Kalau stok turun di bawah sekian, kita impor. Tapi jumlahnya belum, itu ditentukan secara teknis," ucapnya.
Untuk penghujung tahun, tutur Mari, pemerintah harus berjaga-jaga dari sekarang, apalagi jika ada kekeringan.
BUNGA MANGGIASIH