TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, jika inflasi bulan Juli tidak menembus 1,54 persen, maka inflasi headline year on year bisa melandai hingga 5 persen. Dengan catatan, tidak ada kenaikan administered price.
"Sepanjang inflasi bulan Juli di bawah 1,54 persen, year on yearnya akan turun," ujar Darmin saat ditemui wartawan di gedung dewan, Rabu 6 Juli 2011. Darmin mematok kisaran tersebut dari level inflasi pada Juli tahun 2010 lalu.
Kondisi ini, kata Darmin, sudah mengabaikan tren kenaikan beras di bulan Juli yang mulai terlihat. Sementara itu, secara umum, menurut Darmin, tren inflasi terus melandai. Meski tidak menutup kemungkinan masih ada potensi kenaikan, terutama dari pengaruh inflasi global.
Tren penurunan inflasi ini, kata Darmin, bisa dilihat dari inflasi year to date yang hanya mencapai 1,06 persen. "Bayangkan, itu berarti kurang dari 0,2 persen per bulan. Sehingga walau pun agak besar naiknya, dua kali lipat saja naiknya per bulan, tetap masih rendah," katanya.
Tapi, Darmin sekali lagi optimis, bahwa inflasi year on year akan lebih rendah dari target pemerintah di kisaran 5,3 persen. "Kalau tidak ada perubahan administered price" katanya. Untuk risiko tekanan inflasi global, menurut Darmin, juga tetap diperhitungkan. "Tentu saja dua-duanya kita perhatikan, faktor internal dan eskternal, tapi tetap fakta yang ada di dalamnya yang harus direspon apa yang ada," katanya.
Tapi jika ada perubahan administered price di akhir tahun, seperti penyesuaian harga bahan bakar minyak, maka inflasi headline berpotensi meingkat di atas 6 persen.
FEBRIANA FIRDAUS