TEMPO Interaktif, Tangerang - Kementerian Perhubungan memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk membangun rel ganda kereta api Tanah Tinggi ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebesar Rp 280 miliar. Dana itu akan dibebankan kepada Konsorsium Badan Usaha Milik Negara.
"Dana itu untuk membiayai pembangunan rel, pembebasan lahan, serta elektrifikasi," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan di sela-sela kunjungannya ke lokasi pembangunan rel ganda lintas Duri-Tangerang, Selasa, 28 Juni 2011.
Tundjung berharap Konsorsium BUMN mampu menyediakan dana tersebut sehingga proyek bisa dibangun sesuai target, yakni 2012 hingga 2013. "Akhir 2013 sudah bisa digunakan," katanya.
Dalam proyek ini akan dibangun rel ganda dari Tanah Tinggi ke Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 7 kilometer. Jalur rel ini akan bersambung dengan rel ganda lintas Duri-Tangerang yang sudah dibangun sejak 2010. Kementerian Perhubungan akan menunjuk Konsorsium BUMN untuk membangun rel ganda tersebut. Proses penunjukan dilakukan melalui Peraturan Presiden.
Tundjung mengatakan bahwa tahap pembebasan lahan akan menguras anggaran yang cukup besar karena lokasi tersebut berada di antara permukiman padat penduduk. Terdapat pula penduduk liar yang membangun tempat tinggal di sekitar proyek. "Masalah ini harus mendapat solusi yang tepat," katanya.
Namun, Direktur Angkasa Pura II Tri S. Sunoko yang akan bergabung dalam konsorsium menganggap pembebasan lahan tidak akan jadi masalah. Sebab, sebagian lahan di lokasi proyek telah menjadi milik pemerintah. "Jumlah lahan milik pemerintah sekitar 3 kilometer. Jadi, sisanya akan cepat dibebaskan," katanya.
Tri juga optimistis mampu menyediakan dana pembangunan rel sebesar Rp 280 miliar. Dana itu akan diperoleh dari sejumlah bank pemerintah, seperti Bank BRI, Bank Mandiri, serta Bank BNI. "Kami yakin bank pemerintah akan membantu," terangnya.
Ia berjanji akan segera melobi bank tersebut setelah pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden. Ia pun berharap Perpres tersebut segera diterbitkan. "Kami akan langsung bekerja," ucapnya.
TRI SUHARMAN