TEMPO Interaktif, Melonguane - Distorsi harga di ujung wilayah Indonesia sudah teramat tinggi. Harga bahan bakar minyak jenis Premium di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, misalnya, mencapai Rp 25 ribu per liter.
BBM bersubsidi naik berkali-kali lipat dari harga resminya Rp 4.500 per liter. Faktor jarak membuat pasokan Premium sangat tipis. Jarak Miangas ke Pelabuhan Bitung mencapai 618,56 kilometer dan jarak Miangas ke kota terdekat, Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, mencapai 174,088 kilometer. Miangas sendiri lebih dekat ke Davao City di Pulau Mindano, Filipina, sekitar 92,6 kilometer.
Pedagang Premium di Kepulauan Miangas, Albert Nusa, mengatakan bahwa harga Premium Rp 25 ribu terjadi karena tak ada pasokan. "Yang jual hanya dua pedagang," katanya.
Jika pasokan sedang banyak, pedagang kadang menurunkan harga jual dagangannya sampai Rp 15 ribu. Menurut Albert, Premium dibeli dari pedagang eceran di Melonguane, bukan di depo Pertamina. "Kami beli di tangan kedua," ujarnya. Harga Premium mencapai Rp 7.000 per liter.
Pasokan seret, menurut Albert, lantaran kapal penumpang yang merapat ke Miangas hanya satu kali dalam dua pekan. Dari tiga kapal, hanya satu unit yang beroperasi, yaitu Kapal Maliki Nusa. Dua kapal yang tidak beroperasi adalah Kapal Sangian milik PELNI dan Kapal Berkat Toluda. Waktu yang ditempuh Miangas-Melonguane mencapai dua hari dengan ongkos perjalanan Rp 35 ribu.
Selain ke Melonguane, warga Miangas biasa membeli Premium di Pelabuhan Bitung Pulau Sulawesi dengan ongkos perjalanan Rp 55 ribu. "Tapi, ongkos operasional makan sehari-hari bisa mencapai Rp 500 ribu," kata Albert. Ongkos yang membengkak ini lantaran membutuhkan waktu beberapa hari untuk mendapatkan Premium di kios eceran dan menunggu keberangkatan kapal yang beroperasi sekali dalam dua minggu.
Ongkos bertambah membengkak karena Premium yang dibeli 20 liter itu harus dikemas di dalam kardus. "Ini harus disembunyikan," katanya. Agar petugas tak melarang penumpang, Albert mengimbuhkan, menyuap senilai Rp 20 ribu-Rp 30 ribu. "Plus uang rokok," katanya.
Situasi yang sama juga terjadi Pulau Marore yang masuk ke dalam Kabupaten Sangihe. Harga Premium di Pulau yang dihuni 680 jiwa ini mencapai Rp 10 ribu. Kepala Desa Marore Yeni Dalentang mengatakan Premium dibeli juga dengan sembunyi-sembunyi.
Namun, di pulau ini hanya ada empat sepeda motor. Premium didapatkan dari Tahuna, ibu kota kabupaten yang berjarak 170 kilometer. Beberapa warga juga membeli Premium di Pelabuhan Bitung yang berjarak 444,48 kilometer. Marore lebih dekat ke Pulau Saranggani Filipina yang berjarak 74,08 kilometer.
AKBAR TRI KURNIAWAN