TEMPO Interaktif, Hong Kong - Regulator keuangan Cina sedang mempertimbangkan pengucuran dana talangan untuk meredam meluasnya utang pemerintah daerah.
Selasa kemarin, Reuters melaporkan bahwa Pemerintah Beijing telah menganggarkan dana sebesar 2 triliun yen (US$ 308 miliar-US$ 463 miliar) untuk menalangi utang pemerintah daerah dalam upaya mengamankan perekonomian Cina.
Kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) serta melemahnya dolar Amerika membuat investor fokus terhadap mata uang kuat, seperti dolar Kanada dan Kron Swedia.
Pemerintah pusat Cina akan melunasi sebagian pinjaman pemerintah daerah. Beberapa bank milik negara juga akan diminta untuk write off (menghapus ) sebagian utangnya, demikian keterangan yang ditulis sumber Reuters yang mengetahui rencana tersebut.
Bernstein Research, dalam laporannya mengatakan, jika ini terbukti benar, maka akan positif bagi sektor perbankan Cina. ”Ini akan membuat Bank Cina menjadi lebih sehat di masa mendatang serta mengurangi kualitas kredit berisiko perbankan,” paparnya.
Reuters juga melaporkan bahwa langkah tambahan akan diambil untuk mencegah gelombang default (gagal bayar) pemerintah daerah, termasuk memindahkan utang yang ada untuk perusahaan yang baru dibuat.
Demikian juga badan swasta akan diizinkan berinvestasi dalam beberapa proyek lokal yang sebelumnya dilarang oleh pemerintah.
MARKETWATCH/ VIVA B. K