Saat ini proses tender tengah berjalan dengan diikuti oleh sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri. "Sekarang sudah masuk tahap evaluasi, bulan depan kami harap sudah selesai dan September bisa mulai konstruksi," katanya.
Ditargetkan pabrik baru dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun yang akan dibangun di Gresik itu akan selesai dalam 3 tahun. "Kontruksi proses pembangunan kira-kira membutuhkan 30-36 bulan, setelah itu langsung bisa produksi," katanya.
Pabrik yang akan dibangun itu merupakan pabrik fosfat kedua Petrokimia Gresik. Pabrik pertama juga memiliki kapasitas produksi yang sama, 200 ribu ton per tahun. Jika nanti kedua pabrik itu beroperasi maka kapasitas total produksi akan bisa mencapai 400 ribu ton.
Saat ini, kata dia, kebutuhan bahan baku 2 pabrik tersebut sekitar 500 ribu ton per tahun, dan 250 ribu tonnya masih impor. Namun ke depan, kata Hidayat, dengan adanya 2 pabrik asam fosfat itu, Petrokimia Gresik bisa mampu memenuhi kebutuhan bahan baku sendiri dan tidak tergantung impor. Saat ini, kekurangan asam fosfat diimpor dari Yordania.
Hidayat menyatakan, meskipun permintaan pupuk sempat menurun akibat cuaca ekstrim namun diprediksi kebutuhan pupuk dalam negeri akan meningkat. "Sekarang permintaan mulai naik," katanya. Saat ini Petrokimia Gresik telah mulai menaikkan produksi pupuk dari 2,2 juta ton per tahun menjadi 2,8 juta ton per tahun.
AGUNG SEDAYU