Target perusahaan setrum negara ini turun dibanding tahun lalu yang mencapai 50 kali, apalagi ketimbang tahun 2009 saat terjadi 150 kali pemadaman. Saat ini, konsumsi listrik nasional naik 400 megawatt per jam dengan beban puncak 18.400 megawatt di Pulau Jawa.
Untuk memenuhi target tersebut, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menyatakan, kebutuhan dana investasi perusahaan tahun ini mencapai Rp 70 triliun. "Tapi uangnya kurang 15 triliun. Bagus kalau perbankan dalam negeri bisa menanggung," katanya, hari ini.
Bila PLN mampu mengurangi tingkat pemadaman listrik sesuai target, Dahlan menilai perusahaan tersebut tak kalah dengan perusahaan listrik di Malaysia. "Kalau itu berhasil, berarti kita kalahkan Malaysia," kata Dahlan dalam talkshow Keberlanjutan Sektor Riil dan Usaha Kecil Menengah di Jakarta Convention Center, hari ini.
Selain target pengurangan pemadaman listrik, kata Dahlan, masih ada tugas PLN untuk mengaliri tiga juta daftar tunggu untuk mendapatkan listrik. Tahun lalu, setengah dari jumlah tersebut telah dipenuhi PLN, dan tahun ini PLN punya target menyelesaikan semuanya. "Jadi setelah selesaikan tiga juta ini tidak ada daftar tunggu lagi. Kalau ada yang perlu listrik, langsung dilayani," ucapnya.
PLN juga menargetkan memulai proyek listrik tenaga surya di 100 pulau wilayah timur Indonesia tahun ini. "Selama ini kami memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang jauh dengan diesel. Itu akan kita tarik, ganti dengan solar cell," katanya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Zulkifli Zaini menyatakan akan merespon kebutuhan PLN. Namun begitu, ia menilai pentingnya kerja sama dengan bank-bank lain untuk memberikan pinjaman ke perusahaan listrik tersebut. “Kalau ajak bank lain, bisa biayai Rp 15 triliun," ucap Zulkifli.
Sebab, Bank Mandiri juga harus memenuhi target pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah. Hingga kini terdapat sekitar 52 juta unit UKM yang berarti 90 persen dari unit usaha di Indonesia. Sebanyak 85 juta tenaga kerja terserap di dalamnya. Dana kredit secara keseluruhan yang digelontorkan tahun lalu mencapai Rp 246 triliun diperkirakan naik 20-26 persen per tahun.
Direktur Usaha Kecil Menengah dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Djarot Kusumayakti mengatakan, akan melakukan sindikasi dengan bank lain dalam memenuhi permintaan PLN. "Kami bisa, tapi tentu akan kami lakukan sindikasi," ujarnya.
Untuk menggenjot pertumbuhan sektor riil, BRI telah mengalokasikan maksimal 20 persen pembiayaan untuk kredit korporasi, sisanya untuk UMKM.
ATMI PERTIWI