Tahun lalu realisasi industri alat angkut mencapai lebih dari Rp 8 triliun. Investasi di sektor ini antara lain industri transportasi, komponen roda dua dan roda empat, serta sepeda. Realisasi investasi di sektor industri otomotif paling tinggi.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, investasi pada 2010 sekitar Rp 5,2 triliun. Sedangkan komponen roda dua dan empat sebesar Rp 3 triliun dan sepeda Rp 150 miliar.
Selain itu, realisasi investasi di industri maritim sekitar Rp 439 miliar, terutama untuk pembangunan building belt, peningkatan fasilitas seperti alat pengangkut (crane), dan mesin potong.
Banyaknya investor yang masuk ke industri maritim juga dipengaruhi oleh perbankan yang mulai melirik sektor galangan kapal. "Selain itu, perusahaan pelayaran juga sudah lebih memilih galangan kapal Indonesia karena diakui lebih efisien,” kata Budi.
Realisasi investasi di sektor permesinan terdiri dari 8 investasi oleh 8 perusahaan senilai Rp 130 miliar, yang meliputi mesin pengemasan, peralatan listrik, reproduksi media, mesin perkakas, peti kemas, serta mesin tekstil.
Sedangkan di sektor elektronika dan telematika realisasi investasi mencapai Rp 3,4 triliun dari sebelas perusahaan yang meliputi produsen elektronik konsumsi, baterai, hingga komponen informasi dan teknologi. Nilai itu belum termasuk investasi perluasan dari industri komponen yang mengikuti.
"Kalau industri besarnya berinvestasi biasanya akan diikuti perluasan atau investasi oleh industri komponen sekitar 20-30 persen dari total investasi industri besarnya," kata Budi. Selama 2010, investasi di komponen tier I dan II sekitar Rp 1,6 triliun.
Budi memprediksi tahun ini realisasi investasi akan lebih tinggi lagi. Namun ia enggan menyebutkan realisasi pada kuartal pertama tahun ini. "Realisasi investasi susah kalau dilihat per kuartal," kita lihat per tahun," ujarnya.
AGUNG SEDAYU