TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah bertekad menjaga laju inflasi. Salah satu langkahnya adalah dengan menjaga produksi beras tetap dalam kondisi surplus 5 persen. Meskipun saat ini sudah tidak masuk musim panen raya.
“Tapi panen akan terus berjalan,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa 3 Mei 2011.
Langkah kedua, Hatta mengatakan pemerintah akan menjaga distribusi beras agar tidak terganggu. Itu artinya, kata dia stok beras di gudang-gudang Bulog harus tetap sebesar 1,5 juta ton.
Yang ketiga, pemerintah akan melakukan operasi pasar apabila terjadi gejolak di pasar. Adapun langkah keempat, pemerintah akan terus mendorong pengadaan beras raskin. “Pemerintah akan terus mendorong untuk menjaga stabilisasi harga,” katanya.
Badan Pusat Statistik mencatat sepanjang April 2011 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen, tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret yang deflasi sebesar 0,32 persen.
Adapun empat bulan pertama, inflasi kalender tercatat 0,39 persen. Sedangkan inflasi year on year sebesar 6,1 persen. Meski terjadi deflasi, sumbangan inflasi inti mencapai 0,25 persen dengan inflasi inti year on year 4,62 persen.
Penyumbang terbesar deflasi adalah penurunan harga bahan makanan sebesar 0,48 persen. Harga bawang merah turun 0,13 persen dan harga beras 0,06 persen. Sementara itu, harga cabai rawit turun 0,11 persen dan harga minyak goreng turun 0,08 persen.
Secara keseluruhan, andil terbesar deflasi pada April didominasi volatile food sebesar negatif 0,49 persen dan administered price menyumbang inflasi 0,04 persen.
IQBAL MUHTAROM