TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menyebutkan kondisi ekonomi April mengalami deflasi 0,31 persen. Ini sedikit lebih rendah dari deflasi Maret 0,32 persen.
"Ini merupakan kondisi yang aman,” ujar Rusman di kantor BPS, Senin, 2 Mei 2011.
Sejak empat bulan pertama angka inflasi 0,39 persen. Sementara, untuk year on year inflasi tercatat 6,1 persen. Meski mengalami inflasi, untuk inflasi inti masih berada pada angka 0,25 persen dengan inflasi inti year in year 4,62 persen. “Meski inflasi inti ada, tetapi angka year on year-nya lebih rendah dibanding year on year inflasi umum,” ujar Rusman.
Kondisi deflasi ini dialami hampir di semua kota di Indonesia. Sebanyak 57 kota mengalami deflasi. Kurang dari sepuluh kota saja yang mengalami inflasi.
Menurut Rusman, yang paling menyumbang angka deflasi adalah bahan makanan dengan deflasi 0,48 persen. Bahan makanan itu misalnya bawang merah deflasi 0,13 persen dan beras 0,06 persen. Angka ini menutupi inflasi yang disebabkan oleh makanan jadi dan barang yang harganya ditetapkan (adminstered price).
Selain itu, menurut dia belum ditetapkan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi. Hal ini menyebabkan harga-harga di pasar masih terkendali dan belum mengalami gejolak. “Ini menjadi kondisi positif untuk gejolak inflasi,” katanya.
IRA GUSLINA