TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, memperkirakan April akan kembali deflasi. “Saya harus berani mengatakan itu ya,” kata Rusman saat ditemui di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis, 28 April 2011.
Deflasi April masih berada pada kisaran 0,3 persen. Di sisi lain, dia melihat kecenderungan inflasi inti masih besar. Ini dipengaruhi oleh harga makanan yang masih bergejolak, misalnya harga bahan pokok yang setiap hari naik turun.
Apalagi inflasi inti kebanyakan dipengaruhi barang yang melalui mekanisme pasar yang berurusan dengan moneter. “Jadi, inflasi inti akan menguat, makin besar,” katanya.
Meski begitu, kenaikan harga emas juga akan diperhitungkan dan memengaruhi angka inflasi. Kenaikan emas dunia akan menjadi ancaman inflasi. Emas sebagai perhiasan termasuk dalam penghitungan inflasi, sebab emas sebagai perhiasan dibeli untuk dipakai. “Kalau emas batangan tidak dihitung,” katanya.
Tingginya harga emas memberi sumbangan inflasi hingga 2 persen. Tingginya harga emas tidak akan memengaruhi deflasi akibat bahan pokok. “Bobot bahan pokok lebih besar dari emas,” katanya. Faktor yang mendorong deflasi lebih kuat daripada faktor yang menciptakan inflasi.
IRA GUSLINA