TEMPO Interaktif, New York -Nasdaq OMX Group Inc, perusahaan yang menjalankan pasar saham, menyatakan komunikasi rahasia sekitar 300 perusahaan publik yang dilayaninya diserang peretas komputer atau hacker. Namun Nasdaq menegaskan upaya peretas tersebut tidak bisa menembus data perusahaan langganannya maupun mempengaruhi sistem perdagangan saham.
Nasdaq adalah perusahaan elektronik terbesar yang berpengaruh pada perdagangan pasar saham di Amerika Serikat. Lebih dari 2.800 perusahaan yang terdaftar dalam perusahaan tersebut.
Seorang pejabat federal mengatakan kepada The Associated Press bahwa peretas komputer menyerang Nasdaq terjadi berulang kali selama setahun terakhir. Peneliti mencoba untuk mengidentifikasi para peretas. "Namun motif serangannya tidak diketahui," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya karena kasus ini dalam penyelidikan FBI.
Ia mengatakan peretas komputer berusaha menyerang Directors Desk, sebuah aplikasi yang membantu dokumen perusahaan berbagi dengan rapat dewan direksi perusahaan. Aplikasi itu juga memungkinkan diskusi online direksi perusahaan. Mereka menginginkan aplikasi tersebut karena dewan direksi dianggap memiliki akses ke informasi pada tingkat tertinggi perusahaan. Sehingga menembus layanan tersebut memperoleh nilai besar untuk insider trading.
Juru bicara Nasdaq OMX, Frank DeMaria mengatakan Departemen Kehakiman telah meminta perusahaannya untuk tidak membeberkan kejadian tersebut hingga 14 Februari mendatang. Namun, The Wall Street Journal, melaporkan penyelidikan dalam situsnya, Jumat malam pekan lalu. Sehingga perusahaannya terpaksa mengeluarkan pernyataan serta pemberitahuan terhadap pelanggannya.
Pada tahun 1999, hacker menyusup ke situs-situs Nasdaq dengan meninggalkan pesan mengejek. Tetapi sejumlah pejabat Nasdaq mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa serangan peretas berdampak buruk pada data keuangan perusahaannya.
AP | TRI SUHARMAN