Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kendaraan Dianjurkan Gunakan Gas Sebagai Alternatif  

image-gnews
Evita Herawati Legowo. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Evita Herawati Legowo. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Evita Herawati Legowo, menganjurkan para pengguna kendaraan roda empat untuk menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG). BBG bisa sebagai alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) saat pembatasan BBM subsidi mulai berlaku pada April mendatang.

"Kalau tidak mau pindah ke Pertamax, bisa pakai LGV yang harganya lebih murah dari premium," ujar Evita sebagaimana dikutip dalam rilis Kementerian Energi,  hari ini.

LGV atau Liquified Gas for Vehicle (LGV), kata dia, nantinya akan dianjurkan bagi para pengguna kendaraan pribadi. LGV atau yang dikenal dengan nama dagang Vi-Gas, merupakan hahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor ini menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4).

"Harga Vi-Gas relatif murah yaitu Rp 3.600 per liter setara premium (lsp)," ujarnya.

Menurut Evita, saat ini sudah ada 19 SPBU yang menyediakan LGV di sekitar Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi. Satu liter LGV dapat digunakan untuk menempuh jarak sekitar 40 km.

Namun, untuk dapat menggunakan bahan bakar tersebut pemilik kendaraan harus memiliki konverter kit senilai Rp 10 juta terlebih dahulu.

Sementara untuk kendaraan umum, Evita menganjurkan untuk menggunakan bahan bakar gas jenis CNG (Compressed Natural Gas). "”Kami sedang menyiapkan nantinya bis Transjakarta menggunakan CNG. Taksi bisa menggunakan CNG atau LGV. Kendaraan pribadi bisa menggunakan LGV atau Vi-Gas,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Evita mengakui bahwa saat ini infrastruktur untuk menopang bahan bakar gas masih terdapat kekurangan. Saat ini saja hanya terdapat 6 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang ada di wilayah Jakarta."Tapi rencananya ini akan kita perbanyak lagi," ucapnya.

Pasokan gas bagi transportasi, kata dia, sebenarnya sudah diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri No 19 Tahun 2010 sehingga sudah tidak perlu ada kekhawatiran mengenai pasokan gas bagi bahan bakar alternatif tersebut. "Dalam Peraturan itu kita paksa produsen hulu serta hilir untuk memberikan sebagian produksi bagi BBG," jelasnya.

Seperti diketahui, pada bulan April mendatang pemerintah akan mulai melaksakan pembatasan BBM bersubsidi yang akan dimulai dari wilayah Jabodetabek terlebih dahulu. Seiring dengan kenaikan harga Pertamax, rencananya pemerintah akan mengembangkan bahan bakar gas sebagai alternatif dalam penyediaan bahan bakar untuk sektor tranportasi.

GUSTIDHA BUDIARTIE 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mekanik melakukan perawatan rutin armada taksi Bluebird di Pool Bluebird Warung Buncit, Jakarta, Senin 24 Juli 2023. Perawatan rutin armada taksi tersebut untuk memberikan standard kenyamanan perjalanan sesuai kampanye PT Blue Bird Tbk yakni Standard Nyaman Indonesia (SNI). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).


PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

Harga Bahan Bakar Gas (BBG) yang tertera di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Mei2022. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menaikkan harga jual bahan bakar gas (BBG) menjadi Rp 4.500 per liter  sebelumnya Rp 3.100 per liternya. Kenikan harga jual baru ini berlaku sejak 1 Mei 2022 lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).


Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Bus Transjakarta (busway) saat mengisi bahan bakar gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Auri, Pancoran, Jakarta. [TEMPO/ Dwianto Wibowo]
Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.


Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sedang mengisi BBG angkutan kota (angkot) di SPBG, Bogor, Jawa Barat. 28 September 2017. Saat ini ada sekitar 500 angkot di Bogor yang menggunakan BBG. Setiap bulan, angkot-angkot itu menyerap 150.000 meter kubik BBG. TEMPO/Amston Probel
Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.


Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

PT Perusahaan Gas Negara Tbk memastikan seluruh SPBG yang dikelola perusahaan beroperasi normal dan pasokan BBG aman dan lancar.(dok PGN)
Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.


DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

Para pengemudi angkutan umum tengah mengantre pengisian bahan bakar gas di SPGB kawasan Pluit, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mencatat laba bersih sepanjang semester I 2019 turun 69,87% menjadi US$ 54,04 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Tempo/Tony Hartawan
DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.


KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

28 Juni 2019

PT Perusahaan Gas Negara Tbk memastikan seluruh SPBG yang dikelola perusahaan beroperasi normal dan pasokan BBG aman dan lancar.(dok PGN)
KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

Ahmad menduga terjadi lobi-lobi pebisnis kepada pemerintah agar menggugurkan aturan yang mewajibkan penggunaan bahan bakar gas (BBG).


Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

13 Juli 2018

Interior bus baru Scania Low Entry City di Balaikota, Jakarta, 11 Maret 2016. Bus asal Swedia ini, berbahan bakar gas (BBG) sehingga ramah lingkungan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

Transportasi resmi Asian Games 2018 akan menggunakan kendaraan berbahan bakar gas.


Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

9 Februari 2018

Dalam kesempatan lain, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan tentang zona bahaya dan zona aman erupsi Gunung Agung saat meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, 22 Desember 2017. ANTARA FOTO
Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

Jaringan Gas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas.


Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

10 November 2017

Petugas menunjukkan contoh Avtur pada gelas ukur sebelum didistribusikan di Terminal Bahan Bakar Minyak Pertamina, Pontianak, Kalimantan Barat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

Pertamina menyatakan mendukung konversi bahan bakar minyak ke gas oleh nelayan.