"Kalau tidak mau pindah ke Pertamax, bisa pakai LGV yang harganya lebih murah dari premium," ujar Evita sebagaimana dikutip dalam rilis Kementerian Energi, hari ini.
LGV atau Liquified Gas for Vehicle (LGV), kata dia, nantinya akan dianjurkan bagi para pengguna kendaraan pribadi. LGV atau yang dikenal dengan nama dagang Vi-Gas, merupakan hahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor ini menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4).
"Harga Vi-Gas relatif murah yaitu Rp 3.600 per liter setara premium (lsp)," ujarnya.
Menurut Evita, saat ini sudah ada 19 SPBU yang menyediakan LGV di sekitar Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi. Satu liter LGV dapat digunakan untuk menempuh jarak sekitar 40 km.
Namun, untuk dapat menggunakan bahan bakar tersebut pemilik kendaraan harus memiliki konverter kit senilai Rp 10 juta terlebih dahulu.
Sementara untuk kendaraan umum, Evita menganjurkan untuk menggunakan bahan bakar gas jenis CNG (Compressed Natural Gas). "”Kami sedang menyiapkan nantinya bis Transjakarta menggunakan CNG. Taksi bisa menggunakan CNG atau LGV. Kendaraan pribadi bisa menggunakan LGV atau Vi-Gas,” katanya.
Evita mengakui bahwa saat ini infrastruktur untuk menopang bahan bakar gas masih terdapat kekurangan. Saat ini saja hanya terdapat 6 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang ada di wilayah Jakarta."Tapi rencananya ini akan kita perbanyak lagi," ucapnya.
Pasokan gas bagi transportasi, kata dia, sebenarnya sudah diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri No 19 Tahun 2010 sehingga sudah tidak perlu ada kekhawatiran mengenai pasokan gas bagi bahan bakar alternatif tersebut. "Dalam Peraturan itu kita paksa produsen hulu serta hilir untuk memberikan sebagian produksi bagi BBG," jelasnya.
Seperti diketahui, pada bulan April mendatang pemerintah akan mulai melaksakan pembatasan BBM bersubsidi yang akan dimulai dari wilayah Jabodetabek terlebih dahulu. Seiring dengan kenaikan harga Pertamax, rencananya pemerintah akan mengembangkan bahan bakar gas sebagai alternatif dalam penyediaan bahan bakar untuk sektor tranportasi.
GUSTIDHA BUDIARTIE