Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara Berkembang Mulai Perangi Inflasi

image-gnews
Sejumlah pekerja hilir mudik pada jam sibuk di Sydney, Rabu (28/10). Indeks Harga Konsumen dan inflasi Australia akan diumumkan oleh Biro Statistik Australia pada hari ini. REUTERS/Daniel Munoz
Sejumlah pekerja hilir mudik pada jam sibuk di Sydney, Rabu (28/10). Indeks Harga Konsumen dan inflasi Australia akan diumumkan oleh Biro Statistik Australia pada hari ini. REUTERS/Daniel Munoz
Iklan
TEMPO Interaktif, Brasilia - Negara-negara berkembang yang menjadi mesin penggerak ekonomi dunia setelah krisis keuangan 2008 mulai memerangi inflasi yang cenderung meningkat belakangan ini. Bank sentral empat negara dengan pertumbuhan paling cepat, yakni Brasil, Rusia, India, dan Cina (BRIC), menaikkan suku bunga acuannya. Setelah krisis, empat negara ini telah menyumbang seperlima dari kegiatan ekonomi global.

Selain mengerek suku bunga, empat negara ini mengambil langkah tambahan untuk meredam kenaikan harga, terutama harga makanan. India dan Rusia, misalnya, melarang ekspor bawang dan gandum. Sedangkan Cina berjanji akan mengontrol barang-barang seperti minyak goreng.

Akhir pekan lalu, Brasil mengumumkan laju inflasi 2010 mencapai 5,9 persen, tercepat dalam enam tahun terakhir. Meski demikian, tingkat inflasi ini masih lebih rendah dibanding hiperinflasi yang dialami Brasil pada awal 1990-an. Tapi, para analis mengatakan kekhawatiran Brasil terhadap inflasi tahun lalu terlalu berlebihan karena masih di bawah inflasi saat krisis 2008.

“Inflasi merupakan salah satu risiko utama tahun ini,” kata Nickholas Kwan, ekonom Standard Chartered di Hong Kong. Tidak mengherankan jika tingkat inflasi yang terus meningkat membuat Cina, India, dan Brasil sangat khawatir. Apalagi harga-harga komoditas di sejumlah negara maju di Eropa dan Amerika justru sedang turun. 

“Pemulihan ekonomi Amerika yang lebih cepat diprediksi memicu inflasi,” kata Nickholas Kwan. Apalagi Bank Sentra Amerika (The Fed) baru saja mengguyur likuiditas senilai US$ 600 miliar ke sistem perekonomiannya yang membuat harga komoditas dan inflasi melonjak seiring pelemahan dolar. Meski Chairman The Fed, Ben Bernanke, yakin likuiditas ini tidak memicu inflasi, harga-harga komoditas juga merangkak naik.

Menurut Prasad Shanker, ekonom Cornell University, kebijakan negara-negara berkembang kewalahan menghadapi kebijakan negara maju. Brasil yang paling merasakan kebijakan itu karena kebijakan suku bunga tinggi 10,75 persen. Meski dirancang untuk menekan inflasi, gejolak harga komoditas sulit dihindari. Untuk menekan kenaikan suku bunga lebih lanjut, Brasil mencoba membatasi kucuran kredit dan meningkatkan cadangan perbankan.

Sementara itu, inflasi di Cina telah mencapai 5,1 persen pada November tahun lalu, yang dipicu oleh lonjakan harga pangan hingga 11,7 persen. Adapun harga-harga pangan di India hingga pekan terakhir Desember tahun lalu naik hingga 18 persen. Ekonomi India diprediksi tumbuh 8,75 persen sampai akhir tahun yang berakhir pada 31 Maret 2011.

Negara berkembang lain, seperti Peru, juga menaikkan suku bunga pekan lalu dan Meksiko melaporkan inflasinya mencapai 4,4 persen atau di atas perkiraan. Bank sentral Thailand diperkirakan bakal menaikkan suku bunganya pekan ini. Korea Selatan juga akan mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi kenaikan harga pekan ini.

Sedangkan inflasi Indonesia tahun lalu hampir 7 persen yang merupakan level tertinggi dalam 20 bulan terakhir dan melebihi target inflasi Bank Indonesia sebesar 6 persen.

WALL STREET JOURNAL | VIVA B. K
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.


Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Oktober 2022. FOTO/Instagram/kristalina.georgieva
Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.


Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan pers di Kabupaten Toba pada Sabtu, 3 September 2022. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya/my)
Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.


Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan
Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.


Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.


Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.


IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan) memberi salam kepada petugas pameran kerajinan Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.


Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Young on Top (YOT) National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.


Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana
Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.


Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde berbicara dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi bertema Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, 27 Februari 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.