Rencana penggunaan AC akan dilakukan secara bertahap. Damri menargetkan jumlah 70 persen tersebut tercapai di tahun 2012 atau 2013. Menurut Agus, langkah tersebut sengaja dilakukan untuk mendorong laba dan pendapatan Damri di tahun 2011.
Rencana tersebut juga untuk mengatasi permasalahan tarif yang dihadapi Damri. Menurut Agus, dari 7 segmentasi yang ada di Damri, segmentasi angkutan kota Damri mejadi satu-satunya yang merugi karena tarifnya ditetapkan oleh pemerintah. "Tarif itu kurang lebih 50 persen dari harga angkutan pokok kami. Jadi kalau ada AC, kan tarifnya akan ditentukan oleh pasar. Disesuaikan dengan suplai dan demand," katanya.
Pada tahun 2010, Damri menargetkan pendapatan sebesar Rp 570 miliar dengan perolehan laba sekitar Rp 37 miliar. Hingga akhir November 2010, laba yang sudah diperoleh tercatat Rp 33 miliar. Untuk tahun 2011, Damri menargetkan pendapatan sekitar Rp 600 miliar dengan perolehan laba sekitar Rp 47 miliar. Belanja modal (Capital Expenditure) Damri di tahun 2011 sekitar Rp 130 miliar, yang berasal dari pendanaan internal ataupun kredit perbankan.
EVANA DEWI