TEMPO Interaktif, Jakarta -Harga minyak mentah dunia yang tidak stabil, ikut menjadi fokus Bank Indonesia. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono menyatakan, pihaknya berharap, harga minyak mentah dunia masih sesuai perkiraan yang dipatok dalam Anggaran Pembelanjaan Negara yakni US$ 80 per barel.
Ia melanjutkan, saat ini sedang ada negosiasi untuk meningkatkan suplai minyak dunia di forum OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). "Mudah-mudahan harga minyak mentah bisa distabilkan pada range yang dipatok dalam APBN," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Gedung BI, hari ini (5/1).
Namun, jika tren ketidakstabilan harga minyak mentah dunia ini berlanjut, tetap menjadi fokus Bank Indonesia. Ia menyatakan, Bank Indonesia menaruh perhatian pada harga minyak mentah dunia. Ia khawatir ini akan berimbas pada kenaikan harga bahan bakar minyak dalam negeri. Apalagi pemerintah berencana mencabut subsidi bahan bakar minyak.
FEBRIANA FIRDAUS