TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah tetap mengandalkan kebijakan operasi pasar untuk mengatasi tingginya harga beras. "Sampai hari ini kebijakan masih seperti itu," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Subagyo, melalui pesan pendek hari ini (4/1).
Hingga hari ini, harga beras sudah menyentuh Rp 7.170 per kilogram. Harga rata-rata nasional Januari 2011 untuk beras adalah Rp 7.154 per kilogram. Harga rata-rata Januari lebih tinggi dari harga rata-rata Desember yang sebesar Rp 7.125 per kilogram.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar mengatakan, harga beras mencapai Rp 7.000 per kilogram sudah tidak pantas. Maka, pemerintah terus berupaya menurunkan harga dengan menggelar operasi pasar di berbagai lokasi.
Badan Urusan Logistik (Bulog) pun langsung bergerak mengadakan operasi pasar. Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso mengarakan akan terus melakukan operasi pasar hingga harga wajar. Harga wajar yang dimaksud Sutarto adalah ketika 10 persen di atas Harga Pembelian Pemerintah yang sebesar Rp 5.060 per kilogram.
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menambahkan pemerintah akan melakukan berbagai antisipasi dan mengambil langkah tepat untuk menjaga harga tetap stabil. Langkah yang dilakukan untuk menstabilkan harga beras saat ini dinilai sudah optimal. Yaitu dengan Operasi Pasar dan menjaga stok beras dalam negeri. "Operai pasar dan stok yang cukup bisa jaga jika harga melonjak," ujarnya.
Selain itu, langkah lain yang dikeluarkan adalah menggelontorkan beras untuk masyarakat miskin (raskin). "Tahun ini, untuk Bulan Februari, bisa saja ada 2 kali raskin. Dengan catatan saat panen raya tidak ada raskin," ujarnya.
Menteri BUMN yang juga mantan Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar mengatakan raskin yang dilepas ke masyarakat sekitar 260 ribu ton. Artinya, 10 persen dari konsumsi nasional bulanan. Jika raskin diberikan sekaligus dua kali, maka akan menurunkan permintaan beras di bulan berikutnya. Penurunan permintaan diharapkan bisa menurunkan harga.
EKA UTAMI APRILIA