TEMPO Interaktif, Jakarta - Produksi industri manufaktur Jepang selama bulan November meningkat 1 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan produksi ini adalah yang pertama kalinya terjadi dalam enam bulan terakhir.
Menurut Kementerian Ekonomi Industri dan Perdagangan Jepang kemarin, kenaikan terutama dibantu oleh tingginya permintaan dari kawasan Asia dan Timur Tengah.
Kementerian juga memperkirakan produksi industri Desember akan naik 3,4 persen dan Januari 2011 sebesar 3,7 persen. Bank of Japan memperkirakan pertumbuhan Jepang akan naik perlahan pada awal 2011 dengan topangan ekspor ke pasar-pasar berkembang di Asia.
"Prediksi untuk Desember dan Januari memang cukup kuat," kata Yoshiki Shinke, ekonom senior Dai-ichi Life Research Institute.
Peningkatan produksi terjadi pada industri otomotif, permesinan, dan elektronik. Produsen otomotif juga meningkatkan produksi sebagai antisipasi naiknya permintaan dalam negeri pada tahun depan.
"Jepang berhasil mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi Asia sepanjang Oktober-November," kata Masamichi Adachi, ekonom senior JPMorgan Securities Japan.
Sayangnya, peningkatan nilai tukar yen membuat pemerintah Jepang cemas terhadap risiko perekonomian yang sangat bergantung pada ekspor. Menteri Keuangan Jepang mengulangi peringatannya bahwa pemerintah akan menjegal kenaikan yen.
Apalagi pemulihan produksi kali ini kecil dibandingkan dengan penurunan tajam yang terjadi dalam beberapa bulan sebelumnya. Nilai tukar ten terhadap dolar terus menguat dalam tiga pekan berturut-turut.
Pada perdagangan kemarin, nilai tukar yen kembali naik mendekati level September lalu, saat otoritas moneter Jepang mengintervensi pasar uang. Sebagai catatan, intervensi ini merupakan yang pertama dalam 6,5 tahun terakhir.
Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda menilai penguatan yen terjadi karena tipisnya volume perdagangan. Karena itu, ia berjanji mengamati pergerakan pasar selama akhir tahun ini.
"Posisi kami tidak berubah. Kami akan mengambil tindakan jika pergerakannya liar," kata dia dalam konferensi pers. Menteri Ekonomi Banri Kaieda mengimbuhkan, pemerintah akan menghadang penguatan yen bersama Bank of Japan.
REUTERS | EFRI RITONGA