Hingga tahun ini Siemens berfokus memproduksi powerplant. "Tetapi mulai tahun depan Siemens berencana memperluas portofolio dan memproduksi perangkat untuk industri minyak bumi dan gas," katanya di Cilegon, Rabu (22/12) petang.
Rencana perluasan ini dilakukan untuk merespon kebutuhan pasar yang rata-rata tumbuh 30 persen setiap tahun.
Schmitt mengatakan selama dua tahun terakhir Siemens menginvestasikan tak kurang dari 15 juta Euro untuk pembangunan dan peningkatan kapasitas pabrik. Produk yang dihasilkan Siemens Indonesia meliputi powerplant, generator, kondensor, turbin dan perangkat-perangkat penghasil energi lain.
Sebagian besar produknya untuk diekspor ke berbagai negara. Tapi pasar Siemens di dalam negeri juga cukup tinggi.
Menurut Schmitt tak kurang dari seperenam konsumsi energi listrik di Indonesia didistribusikan atau ditransmisikan menggunakan peraangkat dan teknologi Siemens. Selama tahun fiskal 2010 (1 Oktober 2009-30 September 2010) penjualan di Indonesia mencapai 223 juta Euro dengan total pemesanan mencapai 242 juta Euro.
PT. Krakatau Steel dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan adalah beberapa yang menjalin kerjasama dengan Siemens. Perusahaan asal Jerman ini menerima kontrak sebesar 60 juta Euro dari Krakatau Steel untuk memoderenisasi mesin produksi baja.
Sedangkan dari Dirjen Perkeretaapian, Siemens menandatangani kontrak senilai EUR7,9 juta untuk membangun dan memperbaiki beberapa sub-stasiun, serta menyediakan suku cadang dan perangkat sinyal dan kabel troli untuk jaringan kereta api di Jakarta.
Selain itu juga terdapat beberapa kontrak jasa dalam jangka panjang antara Siemens dengan perusahaan lain seperti dengan PLN Muara Tawar di Bekasi, Jawa Power Paiton II di Jawa Timur dan Chevron di Riau. Siemens juga memiliki kerjasama dengan PT. Rekayasa Industri dan PT. Semen Gresik untuk menyediakan turbin generator dan kondensor.
Senior Manager E F PR CLG Power Generation Factory Siemens Indonesia, Rahman Haryanto mengatakan rencana penambahan kapasitas produksi Cilegon akan meningkatkan proporsi produksi Siemens yang disubkontrakkan ke perusahaan-perusahaan lokal. Produksi perangkat untuk industri minyak dan gas akan lebih banyak dilakukan dengan sistem joint venture dengan perusahaan lokal.
KARTIKA CANDRA