Dengan adanya disparitas harga seperti yang direncanakan pemerintah, kata Rudi, maka akan terjadi korupsi kecil-kecilan di masyarakat. "Akan terjadi penumpukan di masyarakat. Mobil berpelat kuning bisa saja melakukan penumpukan di rumah," katanya.
Selain itu, pemerintah tidak akan mendidik masyarakatnya jika melakukan pembatasan BBM subsidi tanpa memikirkan efek sampingnya. "Kalau mau menaikkan harga BBM, bilang saja. Sebab, harga minyak itu memang mahal," ujarnya.
Ia juga mendesak pemerintah lebih terbuka dengan rencana membatasi bahan bakar minyak bersubsidi tahun depan. Secara politik, rencana pembatasan BBM subsidi memang berdampak baik terhadap opini masyarakat kepada pemerintah. Namun, katanya, akan lebih baik lagi pemerintah memiliki sikap dalam hal ini.
Rubi juga menyatakan bila subsidi BBM dialihkan untuk membenahi pelayanan publik antara lain di sektor transportasi. "Ini bisa menarik perhatian masyarakat untuk menggunakan transportasi publik," katanya Rudi. Untuk jangka panjang, beban jalan di Jakarta yang diperkirakan tidak bergerak lagi pada lima tahun ke depan bisa tidak terjadi.
SUTJI DEECILYA