Nantinya, menurut Evita, harga bahan bakar gas tidak akan seragam di seluruh Indonesia melainkan berdasarkan wilayah serta volume penjualan di sana. Sebabnya, untuk satu investasi yang sama, jika volume penjualannya lebih kecil maka harga yang diterapkan bisa lebih tinggi.
Dia mencontohkan, harga bahan bakar gas di wilayah Jakarta tidak harus sama dengan harga yang diterapkan di Palembang, Sumatera Selatan. Atau bisa juga harga di Jakarta berbeda dengan yang di wilayah lain seperti Surabaya, Jawa Timur. “Jadi kembali lagi bahwa dasar harga berdasarkan region dan volume penjualan,” ujarnya.
Dia menuturkan, untuk hal tersebut, pemerintah sudah menyiapkan konsep dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun ini. "Sebentar lagi selesai,” katanya.
SUTJI DECILYA