Nota kesepahaman tersebut ditandatangi oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Infrastruktur Timor Leste Pedro Lay Da Silva yang menyepakati frekuensi penerbangan reguler sebanyak 14 kali dalam seminggu untuk masing-masing maskapai kedua negara. Dengan adanya kesepakatan tersebut maka perusahaan kedua negara dapat melaksanakan penerbangan berjadwal pada rute yang disepakati yaitu Jakarta-Denpasar-Dili.
Indonesia menunjuk maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines dan Batavia Air untuk melayani rute penerbangan tersebut. "Sebagai negara tetangga tentu kita mendukung adanya kerjasama ini dan mudah-mudahn bisa berkembang. Nantinya bukan hanya Jakarta-Denpasar-Dili tapi juga Surabaya-Kupang-dili," ujar Menteri Perhubungan Freddy Numberi usai penandatanganan nota kesepakatan dengan Timor Leste di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (1/11).
Menteri Infrastruktur Timor Leste Pedro Lay Da Silva mengatakan, dengan adanya nota kesepakatan tersebut, kini penerbangan ke Dili tidak lagi berstatus charter namun sudah menjadi reguler flight. "Maskapai nasional kami belum memiliki nama dan sedang dipersiapkan. Saat ini baru ada Silk Air yang melayani penerbangan dari Dili ke Singapura, " jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Pedro menambahkan, Timor Leste sampai sekarang memiliki dua bandara berskala besar namun hanya satu bandara yang beroperasi. "Kami kan negara baru, jadi butuh waktu untuk mempersiapkan penerbangan nasional kami. Dengan adanya nota kesepakatan ini maka frekuensi penerbangan juga meningkat sehingga ekonomi kedua negara juga akan meningkat. Ini sangat bermanfaat dan kami sangat terbantu," katanya.
ROSALINA