Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Didesak Bikin Kebijakan Suku Bunga yang Jitu

image-gnews
Bank Indonesia. TEMPO/Dinul Mubarok
Bank Indonesia. TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyarankan pemerintah membuat kebijakan suku bunga yang tepat untuk menekan laju inflasi. "Ini untuk mencapai target inflasi pada tahun 2011," kata Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria dalam acara peluncuran laporan OECD Economy Survey of Indonesia 2010 di Jakarta, Senin (01/11).

Angel mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui ekspektasi pertumbuhan negara-negara OECD maupun negara berkembang lainnya. Perekonomian Indonesia tahun ini dan tahun depan bisa tumbuh pada kisaran 6 persen dari produk domestik bruto. "Tapi tekanan inflasi bisa menjadi ancaman," ujarnya.

Menurut Angel, tekanan inflasi sering kali tak bersahabat dengan proses pemulihan ekonomi. Selain itu, kata dia tekanan inflasi akan mempunyai dampak yang besar bagi masyarakat miskin. Bank sentral, kata dia, harus melihat struktur harga yang ada di pasar dan menjaga agar tekanan inflasi tidak berpengaruh secara terus-menerus.

Angel mengakui saat ini sudah banyak terjadi arus modal masuk ke negara berkembang, termasuk ke Indonesia. Menaikkan suku bunga tentunya akan menaikkan daya tarik, dan modal masuk pun lebih tinggi. Persoalan arus modal, menurut dia, memang bisa menjadi masalah. Tapi Indonesia, dia menilai, masih membutuhkan banyak investasi baru.

Dia juga menyarankan Indonesia tidak mengubah nilai mata uang secara fundamental karena ini akan menjadi masalah mata uang di dunia. Yang terpenting adalah ekonomi berjalan secara normal. Namun, Angel mengakui, upaya mengatasi ketidakstabilan nilai tukar bisa menjadi sangat mahal di beberapa negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan rekomendasi OECD itu tidak semuanya harus diikuti. "Beberapa masukannya bagus, tapi bukan semuanya harus diikuti," katanya. Hatta mengatakan usul menaikkan suku bunga itu harus melihat kondisi yang ada di dalam negeri.

Pemerintah menginginkan sektor riil dan investasi terus bergerak. Demikian pula dengan peningkatan daya saing di luar negeri. Modal asing yang masuk saat ini jumlahnya luar biasa besar. Itu karena pemilik modal melihat bahwa Indonesia memiliki nilai imbal hasil investasi yang cukup tinggi.

IQBAL MUHTAROM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

2 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

7 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

7 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

8 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

15 hari lalu

Ilustrasi Bitcoin. Pexels/Ivan Babydov
Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

Kenaikan harga Bitcoin menjadi buah bibir di dunia kripto dan investasi karena per keping menyentuh Rp 1,1 miliar. Apakah itu Bitcoin?


Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

15 hari lalu

Ilustrasi emas. Shutterstock
Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

Analis pasar sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan prospek investasi emas tahun ini akan menjanjikan.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

16 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

22 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.