Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gapki Tuding Greenpeace Sistematis Tekan Pelanggan

image-gnews
AP
AP
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menilai Greenpeace sedang berusaha mendiskreditkan industri sawit Indonesia secara sistematis melalui upaya menekan perusahaan-perusahaan agar menghentikan pembelian minyak sawit dari Sinar Mas Group.
"Semua customer di Barat seolah di bawah tekanan untuk menghentikan pembelian. Mereka tidak berkutik di bawah tekanan NGO," katanya ketika dihubungi kemarin.
Tekanan dari Greenpeace, menurut dia, akan mempengaruhi industri sawit nasional. "Dampaknya, industri kita jadi tidak kompetitif. Dengan segala macam standar dan keharusan audit independen, mereka memang berniat membuat industri ini tidak kompetitif," katanya.
Meski begitu, kebutuhan akan sawit tidak bisa ditekan. Apalagi harga minyak sawit jauh lebih murah dibanding minyak nabati jenis lainnya, seperti minyak kedelai, jagung, atau rapeseed. Terlebih, suplai sawit masih belum menyamai permintaan atau kebutuhan dunia.
Pemimpin tim kampanye Greenpeace Asia Tenggara, Bustar Maitar, mengatakan yang dilakukan Greenpeace adalah mengungkap ketidakkonsistenan perusahaan sawit untuk menaati hukum Indonesia.
Terbukti, kata dia, Sinar Mas melakukan pelanggaran hukum, yakni 8 dari 11 perusahaan Sinar Mas yang diverifikasi terbukti tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), merusak hutan, dan lahan gambut. Perusahaan secara sistematis memanfaatkan kelemahan pemerintah untuk mengambil untung sebesar-besarnya dan merusak hutan.
"Kalau pemerintah konsisten dengan hukum serta perusahaan tidak lagi merusak hutan dan gambut, tentu tidak ada alasan buat Greenpeace untuk mengkritik perusahaan sawit," ujarnya.
Akhir pekan lalu, jaringan restoran makanan cepat saji Amerika Serikat, Burger King, memutuskan untuk menghentikan pembelian minyak sawit yang diproduksi Sinar Mas dan anak usahanya.
Burger King bergabung dengan Unilever, Nestle, dan Kraft memboikot minyak sawit produk Sinar Mas. Keputusan tersebut juga dikhawatirkan bakal diikuti perusahaan lain, seperti Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, dan Dunkin' Donuts.
"Kami percaya laporan tersebut telah meningkatkan keprihatinan terhadap beberapa praktek keberlanjutan atas produksi minyak sawit Sinar Mas dan dampaknya pada hutan tropis," kata Burger King dalam pernyataannya di Facebook, Kamis pakan lalu.
Sinar Mas kecewa atas keputusan Burger King tersebut. Melalui situsnya, Sinar Mas mengatakan akan terus memberikan pemahaman yang lebih baik kepada Burger King mengenai komitmen mereka terhadap penanaman berkelanjutan.

| KARTIKA CANDRA I BOBBY CHANDRA I MARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

3 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

13 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

24 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

29 hari lalu

Petugas memotret penerima beras saat penyaluran bantuan pangan beras di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Februari 2024. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan besaran bantuan pangan sebanyak 10 kg beras per KPM. TEMPO/Prima mulia
Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

29 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.


Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

31 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.


4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

32 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?


Berharap pada Minyak Makan Merah

33 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.


Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

33 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.