Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbanas: Penetapan LDR Picu Ledakan Kredit Macet

image-gnews
Kredit Usaha Rakyat. TEMPO/Prima Mulia
Kredit Usaha Rakyat. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan,  keputusan Bank Indonesia menetapkan rasio penyaluran kredit  ( terhadap pihak ketiga atau loan-to-deposit ratio (LDR) akan bisa menimbulkan ledakan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dalam beberapa tahun kedepan.

“Tanpa daya serap sektoir ril yang bagus yang terjadi bubble, itu ekornya dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi NPL yang meledak,” katanya dalam acara buka puasa bersama dengan wartawan perbankan di Hotel Le Meridien, Jakarta Sabtu (4/9).

Sigit menolak bila dikatakan perbankan enggan menyalurkan kredit ke sektor riil. Tidak tumbuhnya kredit di sektor riil, tidak semata-mata menjadi tanggungjawab perbankan. Sigit mengatakan sektor riil juga mempunyai persoalan sehingga tidak bisa menyerap kredit yang disediakan perbankan. “Padahal tingkat bunga saat ini sudah yang paling rendah sejak kemerdekaan,” katanya.

Sigit mengungkapkan, saat ini ada sekitar Rp 400 triliun kredit yang tidak ditarik oleh pelaku usaha. Padahal kalau undisbursed loan yang mencapai Rp 400 triliun ini ditarik, maka jumlah penyaluran kredit bisa mencapai Rp 2.000 triliun. Dia meminta persoalan ini mestinya dicari dulu penyebabnya sebalum Bank Indonesia meluncurkan kebijakan fiskal dan moneter yang mengkaitkan pertumbuhan kredit dengan LDR dan Giro Wajib Minimum.

Menurut Sigit, penetapan LDR dengan batas bawah 78 persen dan batas atas 100 persen ini sudah pasti akan ada bank yang terkena penalti. Namun ia tidak merinci jumlah bank yang akan terkena penalti. Saat ini, kata dia,  ada bank yang LDR-nya 80, 60 dan ada juga yang 50-an persen.


Meski kebijakan LDR yang dikaitkan dengan Giro Wajib Minimum ini baru diterapkan pada Maret 2011, menurut Sigit, bank-bank tidak akan mengejar-ngejar pertumbuhan kreditnya sehingga sesuai aturan LDR Bank Indonesia. “ Bank tidak hanya sekadar membuang duit untuk mengejar LDR,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Toh, bagi bank menumbuhkan kredit jauh lebih menguntungkan bila dibandingkan menaruhnya di Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga  tidak akan memberikan kredit secara tiba –tiba yang memacu pertumbuhan kredit diluar kemampuan mereka. “Yang tadinya dikasih 100 lalu ditambah lagi 50, tiga tahun lagi macet kreditnya, karena itu bank akan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” katanya.

Menurut Sigit, bank tidak bisa memaksa supaya penyaluran kreditnya meningkat. Pertumbuhan kredit akan naik dengan sendirinya kalau ada permintaan. Kalau industri menambah kapasitas dari yang sebelumnya dua lini menjadi empat lini dengan sendirinya akan menambah modal kerja. “Jadi karena ada permintaan bukan karena didorong,” katanya.

Persoalan  ada di sektor riil yang masih terkendala infrastruktur dan ketersediaan energi. Ia meminta pemerintah sebaiknya fokus saja untuk membenahi kedua hal itu. Sigit mengatakan sektor riil akan sulit maju kalau jalan rusak dan macet dan listrik yang masih byarpet. Itu akan menaikkan ongkos produksi karena industri mesti menggunakan genset dan solar. “Pemerintah fokus saja membenahi infrastruktur dan energi, itu akan menciptakan pergerakan ekonomi,” katanya.

IQBAL MUHTAROM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

43 menit lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

14 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

16 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

19 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

21 jam lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

21 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

21 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

1 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.