Hatta mengatakan di sepanjang jalur mudik nantinya akan ditempatkan truk-truk tangki di sekitar titik-titik tempat pengisian BBM. Menurut dia, langkah itu sudah menjadi prosedur tetap selama arus mudik lebaran berlangsung.
“Biasanya kendaraan yang mengisi di SPBU itu tumpah sampai ke jalan, itu kita minta SPBU di back up,” katanya.
Menurut dia, pada saat arus mudik lebaran memang akan terjadi lonjakan penggunaan BBM. “Diprediksi akan lebih banyak dari pada hari-hari biasa, tapi secara keseluruhan akan balance lagi, setelah lebaran mereka tidak akan menggunakan BBM yang banyak,” katanya.
Puncak penggunaan BBM ini, kata Hatta biasanya sudah mulai terjadi pada H-7 sampai puncaknya pada H-3 dan H+3. “Itu selalu begitu,” katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan biasanya konsumsi BBM rata-rata naik 18 persen, sedangkan pada hari H bisa naik hingga 80 persen. “Itu biasa dan ada itu data historisnya, yang jelas Pertamina sekarang sudah mempersiapkan kantong-kantong distribusi sehingga tidak ada kelangkaan akibat gangguan distribusi,” katanya.
Direktur Jenderal Migas Evita Legowo mengatakan setidaknya pemerintah akan menjaga pasokan BBM untuk lebaran ini selama 15 hari. “Ini minimum persediaannya,” katanya.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan tidak menjelaskan berapa besar volume BBM yang ditambahkan untuk pasokan lebaran tahun ini. Hanya saja dia mengatakan sudah disiapkan semuanya. Termasuk di titik-titik mana saja pasokan BBM itu disiapkan.
IQBAL MUHTAROM