TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan, tidak akan mengganti direksi PT Angkasa Pura II sehubungan dengan padamnya listrik di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Jumat lalu.
"Belum ada pergantian direksi, direksi kan baru di Angkasa Pura," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat hari ini.
Pada Jumat lalu, sekitar pukul 04.02 dini hari, lampu di Mean Power Station (MPS) Bandara Soekarno-Hatta berkedip selama 1,7 detik. Kedipan sesaat di stasiun listrik bandara itu diikuti oleh padamnya listrik yang menyuplai seluruh kegiatan bandara terbesar di Indonesia ini. Insiden ini menyebabkan 50 jadwal penerbangan tertunda.
Menurut Mustafa, jajaran baru direksi Angkasa Pura II akan membuat konsep-konsep baru dalam mengelola bandara. "Mereka akan presentasikan di depan kita," katanya. Di luar kejadian padamnya listrik, kementerian berharap manajemen baru di Angkasa Pura bisa memperbaiki dan meningkatkan citra bandara Soekarno Hatta.
PT Angkasa Pura II bersama PT. PLN masih menelusuri penyebab padamnya listrik di bandara Soekarno Hatta pada Jumat lalu. "Kami telusuri apakah human error, apakah peralatan aus, karena peralatan ada yang sejak 1984," kata Mustafa.
Hasil audit tersebut akan disampaikan hari ini. "Akan dijelaskan lagi oleh manajemen Angkasa Pura dan PLN, hari ini akan dijelaskan hasil temuannya, nanti juga dipaparkan langkah penyelesaiannya seperti apa," kata Mustafa.
Selain audit langsung, Mustafa menyatakan, pihaknya juga akan melakukan audit teknikal secara sistem dan peralatan bandara. "Audit menyeluruh tidak bisa selesai cepat, ini bagian dari pemeliharaan," jelasnya.
DIANING SARI