TEMPO Interaktif, SURABAYA - Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI Adig Suwandi mengatakan, harga gula mulai melejit naik. Kenaikan harga gula tersebut terlihat dari hasil lelang 9.530 ton gula petani yang diselenggarakan oleh PTPN XI pada Senin kemarin. Harga gula yang dihasilkan dari lelang tersebut hampir menyentuh angka psikologis Rp 9 ribu per kilogram.
Lelang yang diikuti 20 perusahaan distribusi dan perdagangan ini menetapkan PT Akar Djaja dari Surabaya sebagai pemenangnya. Lelang itu telah membentuk dua harga gula, yaitu harga untuk 5.730 ton produksi pabrik gula untuk wilayah Pasuruan ke timur sebesar Rp 8.975 per kilogram, serta harga untuk 3.800 ton gula produksi pabrik gula di wilayah Madiun dan sekitarnya sebesar Rp 8.925 per kilogram. Sebagai perbandingan, dalam lelang yang diselenggarakan dua pekan sebelumnya, harga yang terbentuk masih pada angka Rp 7.568 dan Rp 7.602 per kilogram.
Adig menduga, kenaikan fantastis harga gula itu dipicu oleh kenaikan harga gula global yang kini mencapai USD 606,50 per ton FOB (harga di negara asal, belum termasuk biaya pengapalan dan premium) untuk pengapalan bulan Agustus 2010. "Selain itu juga wujud sentimen positif atas rencana pemerintah untuk menarik gula rafinasi yang terlanjur masuk ke pasar eceran dan diperdagangkan sebagai gula konsumsi," kata Adig, Selasa (13/7).
Faktor lain yang turut berpengaruh, kata Adig, adalah kemungkinan turunnya produksi gula hasil penggilingan tebu pada 2010 akibat perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim ini antara lain ditandai dengan masih berlangsungnya hujan hingga bulan Juli 2010.
Hujan berkepanjangan telah menyebabkan kemasakan tebu tertunda sehingga sebagian besar yang tergiling saat ini belum mencapai tingkat rendemen optimal (kurang dari 7%). "Faktor lainnya, ketidaklancaran tebang-angkut dari kebun ke pabrik," kata Adig.
KUKUH S WIBOWO