“Belum datang semua. Rata-rata, tiap bulan masuk dua pesawat. Pekan lalu ada baru yang masuk. Pekan depan sudah berubah lagi angkanya. Jadi jalan terus,” kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (21/6).
Emirsyah pihaknya berniat mengajukan pinjaman ke Bank Exim senilai US$ 1,5-2 miliar. “Kami masih diskusi. Saya sudah bertemu dengan chairman-nya. Saya bilang kami punya kontrak dengan Boeing,” ujar Emirsyah.
Kontrak Garuda dengan Boeing, menurut dia, berupa pengadaan 10 unit pesawat tipe Boeing 777, dan 25 unit tipe 737-800. “Untuk Boeing 737 yang 15 unit pesawat pembiayaannya sudah diperoleh,” tuturnya.
Pembelian pesawat Boeing tersebut dilakukan lewat dua mekanisme, yakni melalui pembelian langsung lewat Bank Exim, atau bisa melalui leasing. “Kami kombinasikan itu. Tapi saat ini kami konsentrasi ke leasing,” kata Emirsyah.
Penambahan armada terus dilakukan Garuda seiring rencana mereka membuka rute baru tahun ini. “Rute ke Taipei akan kami terbangkan pada kuartal IV-2010 atau akhir tahun ini,” ujar Emirsyah.
Adapun untuk beberapa rute yang sudah eksis, Garuda berniat menambah frekuensi terbang. “Rute ke Shanghai dan Beijing akan kami tambah. Kami juga berencana menerbangkan rute baru Jakarta-Tokyo pada 1 September mendatang. Saat ini penerbangan ke Tokyo masih lewat Denpasar,” ujar dia.
ISMA SAVITRI