Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Gudang Garam, Yuli Rosyadi mengatakan, rapat juga akan membahas delapan kebijakan penting menyangkut perusahaan. “Ini salah satu agenda terpenting perusahaan,” kata Yuli kepada Tempo.
Kedelapan topik tersebut adalah mendengar dan membahas laporan direksi atas jalannya perseroan, pengesahan neraca dan penghitungan rugi dan laba tahun buku 2009, penetapan deviden tahun buku 2009, dan pelimpahan kewenangan kepada rapat direksi untuk tugas dan tanggung jawab.
Selain itu, para pemegang juga akan membahas pelimpahan kepada dewan komisaris terhadap besaran gaji direksi, penetapan gaji atau tunjangan dewan komisaris, perubahan susunan kepengurusan, dan penunjukan akuntan publik.
Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie, atau yang lebih dikenal dengan nama Surya Wonowidjojo. Saat ini, produsen rokok keretek itu memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri.
Gudang Garam memulai produksi rokok keretek dari kelobot dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam.
Kini perusahaan tersebut menjadi salah satu industri rokok terbesar Indonesia dengan pangsa pasar 21,5 persen pada tahun lalu. Angka tersebut turun ketimbang 1999 yang sempat memiliki pasar 36 persen.
Adapun rivalnya, PT HM Sampoerna, menguasai 29 persen pangsa pasar. Dua pemain raksasa lain, Bentoel dan Djarum, masing-masing memiliki pangsa 19,4 persen dan 13 persen dalam industri rokok.
HARI TRI WASONO | BC