Thiam, 47 tahun, mengendorkan usahanya untuk memenangkan dukungan pemegang saham dalam akuisisi terbesar perusahaan, Rabu (2/6), dan setuju membayar denda US$ 223 juta atau setara Rp 2,50 triliun sebagai biaya pembatalan kepada American International Group Inc, induk usaha AIA Group.
Komisaris Prudential Harvey McGrath, 58 tahun, memimpin diskusi dengan para pemegang saham tentang kondisi perusahaan dan manajemen di masa depan. Menurut sumber yang memiliki pengetahuan tentang masalah ini, menyebutkan Thiam akan tetap sebagai CEO.
"Kesepakatan itu belum ditangani dengan baik dalam hal regulator dan harga," kata Robert Talbut, Kepala Investasi di Royal London Asset Management Ltd, yang mengelola sekitar US$ 223 juta, dan juga pemegang saham Prudential. "Kami ingin melakukan pertemuan dengan manajemen untuk lebih memahami cara perusahaan menemukan jati dirinya dalam kesulitan itu."
Thiam akan mempubliksikan pertemuan tersebut kepada pemegang saham publik untuk pertama kali sejak runtuhnya kesepakatan dalam rapat umum tahunan perusahaan di London pada 7 Juni. Dia sedang menghadapi kritik dari investor karena gagal berkonsultasi dengan pemegang saham sebelum menciptakan rekor pada pembelian unit utama Asia milik AIG itu.
Namun, para pengelola dana menilai perlu pemimpin baru di Prudential. "Harus ada kepemimpinan baru dengan strategi yang jelas untuk merangsang harga saham," kata Guy de Blonay, yang mengelola 21,1 miliar pound sterling di Jupiter Asset Management Ltd, London. "Ketidakmampuan untuk mencapai kesepakatan telah menunjukkan beberapa kelemahan. Ada masalah kemampuan yang muncul dengan jelas."
Thiam menjadi CEO delapan bulan yang lalu setelah menghabiskan 18 bulan di berbagai perusahaan asuransi sebagai direktur keuangan. Dia bekerja di Aviva Plc yang berbasis di London, tempat Thiam membantu mengatur tawaran 16,9 miliar pound sterling untuk membeli perusahaan tempat ia bekerja saat ini. Tawaran tersebut ditolak dan ditinggalkan oleh Aviva CEO Richard Harvey dalam seminggu.
"Tidjane tetap CEO kami, tidak ada perubahan," kata juru bicara Prudential Robin Tozer dalam sebuah wawancara telepon. "Manajemen kami berbicara kepada pemegang saham sepanjang waktu tentang berbagai isu."
BOBBY CHANDRA | BLOOMBERG