Untuk memperkuat ketahanan energi, pemerintah akan meningkatkan rasio elektrifikasi tahun ini sebesar 62 persen. Target elektrifikasi akan terus dinaikkan sampai 80 persen pada 2014. Untuk memenuhi target tersebut, kapasitas pembangkit listrik ditingkatkan 3.000 megawatt per tahun.
Menurut Hatta, pemerintah sedang mengerjakan proyek 10 ribu megawatt tahap kedua sekaligus menyiapkan proyek pengadaan listrik tahap ketiga sebesar 15 ribu megawatt.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah akan mengoptimalkan energi panas bumi (geothermal) yang mencapai 20 ribu megawatt. “Inilah yang harus kita dorong habis-habisan,” katanya.
Pemerintah berencana memadukan dua sumber energi itu dengan sumber energi terbarukan. Realisasi perpaduan sumber energi untuk listrik ini ditargetkan berjalan pada 2015.
Untuk mendukung program ini, 5 persen subsidi bahan bakar minyak dialihkan ke subsidi harga biofuel, yang dimulai di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan, bebas pemadaman listrik sudah dimulai pada 1 Maret lalu untuk Pulau Jawa, dan di Bali mulai 30 Maret. Untuk daerah lain, seperti Sumatera, Kalimantan, Papua Barat, Papua, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Timur, bebas pemadaman bergilir mulai 30 Juni.
Menurut dia, pemadaman bakal berakhir karena sejumlah pembangkit sudah dikerjakan dan masih berlanjut hingga 2014. Tahun lalu pembangkit yang selesai dikerjakan berkapasitas 300 megawatt, dan tahun ini 3.200 megawatt. Beberapa pembangkit yang ditargetkan selesai tahun ini antara lain Rembang, Indramayu, Suralaya 8, dan Paiton. Sedangkan sisa 6.500 megawatt diharapkan selesai dalam kurun 2011-2014.
Penyelesaian proyek pembangkit ini akan menjamin pasokan listrik. “Karena itu, sampai 2016 tidak ada masalah pasokan listrik di Jawa,” katanya.
PINGIT ARIA | RATNANING ASIH