"Meski menghadapi ketidakpastian ekonomi, secara umum manulife mengalami peningkatan," kata Presiden Direktur Manulife David Beynon dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan Manulife di Jakarta, Selasa (9/8). Menurutnya, tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi seluruh industri.
Manulife juga mencatat premi lanjutan selama tahun 2009 adalah Rp 2,037 triliun atau naik sebesar 17 persen dari Rp 1,741 triliun pada tahun 2008. Sementara itu untuk total premi bisnis baru meningkat 60 persen, dari Rp 318,742 miliar di 2008 menjadi Rp 508,568 miliar di tahun 2009.
Peningkatan dana kelolaan untuk tiga lini bisnis yakni asuransi jiwa, pensiun, dan reksadana tumbuh sebesar 41 persen, dari Rp 15,709 triliun pada akhir 2008 menjadi Rp 22,187 triliun pada akhir 2009. Untuk Risk Based Capital (RBC) di tahun 2009, lanjut David, tercatat sebesar 205 persen atau jauh dari rasio minimum yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu jumlah agen dan nasabah masing-masing meningkat 5 persen, dari 4.502 agen di 2008 menjadi 4.717 agen. Dengan jumlah nasabah sekitar 2 juta orang," papar David.
Eksekutif Vice Precident and Chief Officer Manulife Financial Melly Husnayati mengatakan Manulife akan menggenjot program marketing melalui agen-agennya. "Target pertumbuhan agen 2010 sebanyak 6 ribu agen dengan kewajiban agen untuk aktif dan produktif," kata dia.
Hal tersebut dilakukan untuk menyaingi perusahaan lain yang memiliki ratusan ribu agen.
RENNY FITRIA