Menurut Mimin, ibu rumah tangga di Jalan Karang Arum, Bandung, harga beras semakin mahal. Per karung isi 25 kilogram, harga beras kualitas bagus di Pasar Sederhana mencapai Rp 165-170 ribu. "Yang jelek saja sekarang Rp 160 ribu per karung," katanya, Rabu (3/3). Harga per kilogram rata-rata Rp 7.000.
Dadang pun mengeluhkan hal yang sama. Penjual nasi itu terpaksa menaikkan harga jualannya Rp 1.000 sejak beberapa pekan ini. "Tolong wakil rakyat jangan cuma berdebat soal Century, beras juga pikirin," ujarnya ketika menonton tayangan sidang Panitia Khusus Hak Angket Century di televisi.
Menurut pedagang beras di Jalan Samoja, Rudy Mulyadi, harga beras mulai merangkak naik sejak November tahun lalu. Sampai hari ini, harga naik-turun namun lebih sering naik sekitar Rp 100. "Naiknya hampir tiap hari, sampai pusing saya," ujarnya.
Normalnya, harga beras Setra sampai Rojololele antara Rp 5.000-5.400 per kilogram. Kini, ia menjual antara Rp 5.400-Rp 7.000 per kilogram. "Sejak bulan lalu pelanggan jadi sepi, daya beli menurun," tuturrnya.
Rudy menyayangkan pemerintah yang sejauh ini belum pernah menggelar operasi beras untuk menurunkan harga. Penyebab mahalnya harga beras ini karena banyak petani yang gagal panen karena musim hujan dan sawahnya terendam banjir.
"Kalau ada yang panen juga susah menjemur gabah karena hujan," katanya. Selama ini, pasokan beras di tokonya dipasok dari Sumedang, Garut, Majalengka, Soreang, dan Cianjur.
ANWAR SISWADI