TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementrian Perindustrian dan Bank Indonesia sepakati program penurunan suku bunga kredit perbankan. "Kami akan bantu menghitung berapa spread yang paling ideal bagi dunia usaha," kata Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat usai bertemu dengan Deputi Gubernur BI hari ini.
BI dan Kementerian Perindustrian telah menentukan target suku bunga yang diharapkan dapat tercapai, namun Hidayat belum mau menyebutkan. Namun ia mengakui belum sampai satu digit.
Hidayat menjelaskan, tingkat suku bunga seharusnya mempertimbangkan kemampuan dunia usaha untuk dapat berkompetisi dengan negara lain. Suku bunga bank di Indonesia saat ini termasuk salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. "Indonesia nomor dua paling tinggi setelah Myanmar. Masa kita mau disamakan sama Myanmar?" kata Hidayat.
Saat ini rata-rata suku bunga kredit perbankan Indonesia mencapai 13,9 persen dengan jangkauan antara 12 hingga 16 persen. Angka ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga beberapa negara di Asia Tenggara yang berkisar satu digit. Rata-rata ASEAN banyak yang satu digit, antara 8 sampai 9 persen.
Bunga bank sebagai salah satu komponen biaya, diharapkan dapat diturunkan secara gradual hingga akhir tahun. "Prinsipnya, akan dilakukan agar kompetitif namun tidak merugikan perbankan," kata dia.
Sebelumnya BI menyatakan akan terus mendorong perbankan nasional menurunkan suku bunga agar jarak antara suku bunga acuan (BI Rate) dan suku bunga pinjaman perbankan tidak terlalu besar. Langkah ini merupakan bagian dari usaha bank sentral menurunkan suku bunga bank setelah membuat kesepakatan dengan 14 bank tahun lalu.
FAMEGA SYAVIRA | PUTI NOVIYANDA