"Februari (tanah) bisa bebas, Maret bisa konstruksi," kata Nurdin di sela acara peresmian jalan tol Kanci-Pejagan, Selasa (26/1) di Cirebon. Nurdin menambahkan, ia sudah meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhyono agar persoalan pembebasan tanah segera diselesaikan supaya proyek ini berjalan.
Kepala Sub Direktorat Pembebasan Tanah Departemen Pekerjaan Umum Wijaya Seta mengatakan, proses pembebasan tanah untuk seksi satu ruas Pejagan-Pemalang membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan. Itupun jika pencairan dana dari Badan Layanan Umum (BLU) berjalan mulus.
"Seksi satu sudah 60 persen (bebas) cuma ini uangnya agak seret karena ada masalah administrasi antara BLU dengan investor," ujarnya. Investor di ruas ini yaitu Bakrie Toll Road diharuskan memperbarui perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) sebelum dana BLU bisa dicairkan.
"Janjinya pertengahan Januari sudah selesai amandemen tapi sampai sekarang belum," kata Wijaya. Ia memperkirakan proses pembebasan tanah baru akan rampung pada bulan April.
Sementara pembebasan tanah untuk seluruh ruas sepanjang 57 kilometer ini diperkirakan selesai pada akhir 2010. Nurdin menambahkan ruas Pejagan-Pemalang lebih potensial secara bisnis dibandingkan ruas Kanci-Pejagan yang arus lalu lintasnya diperkirakan 20.000 per hari.
"Pejagan-Pemalang lebih menarik untuk pengguna jalan, berbeda dengan Kanci yang jauh (dari permukiman). Tapi secara umum jalur trans Jawa memiliki trafik yang stabil dan menguntungkan," terangnya.
KARTIKA CANDRA