Dengan permintaan tambahan subsidi ini maka sampai akhir tahun, jumlah subsidi yang dikucurkan untuk sektor perumahan akan mencapai Rp 1 triliun. "Subsidi yang diberikan pemerintah sebenarnya Rp 3,1 triliun tapi ini pagu (batas yang boleh diajukan)," katanya.
Selama tahun ini penyerapan subsidi perumahan relatif rendah karena beberapa alasan. Pertama karena penurunan persediaan rumah susun sederhana milik. "Tahun ini targetnya 47 ribu rusunami tetapi yang ada sekarang baru 2000 unit," ujarnya.
Perhitungan di awal tahun juga mempertimbangkan suku bunga yang tinggi dan asumsi kenaikan harga bahan bangunan yang juga cukup tinggi mengikuti kenaikan harga minyak. "Sekarang sudah turun sehingga selisih bunga yang dibayar pemerintah tidak setinggi yang dialokasikan," tutur dia.
KARTIKA CANDRA