Dampak pemadaman listrik yang paling terasa ketika pihak LG harus menunda pengalihan dari tenaga listrik ke Genset. "Otomatis terjadi delay (penundaan) produksi," ujarnya. Hal tersebut juga berdampak pada keterlambatan pengiriman produksi. Menurut Budi, pengiriman saat ini mulai mengalami keterlambatan antara 1-2 hari dari waktu yang ditentukan.
Pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN (Persero) selama dua pekan terakhir, selain merugikan konsumen rumah tangga, memang sangat merugikan sektor industri. Selain di industri elektronik, industri lain juga ikut kelabakan.
Di industri tekstil misalnya, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy, pemadaman listrik selama 6-8 jam per hari bisa menyebabkan kerugian Rp 300-700 juta. Kerugian itu mencakup proses produksi, bahan baku, dan tenaga kerja.
"Itu belum yang non-materi, seperti pendekatan dengan buyer," kata Ernovian kepada Tempo di Jakarta kemarin. Pasalnya, pemadaman membuat proses produksi menjadi tersendat sehingga produsen tak bisa memenuhi tenggat order.
Ketika meninjau gardu induk tegangan tinggi Cawang, Jakarta Timur, Kamis ini, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mendesak agar perbaikan gardu bisa selesai pada minggu pertama Desember.
Gardu induk Cawang pada September lalu terbakar, sehingga terjadi pemadaman listrik bergilir di kawasan Jakarta Timur. Tak berapa lama kemudian, pembangkit listrik tenaga gas uap Muara Karang rusak. Pemadaman pun kian meluas karena trafo di Gandul dan Kembangan juga rusak.
Mustafa juga menjanjikan, jika PLN mampu mengatasi masa krisis tepat waktu, akan ada kenaikan jabatan. Sebaliknya, ia mengancam akan memberikan sanksi jika batas waktu itu dilanggar. "Sanksinya bisa penundaan kenaikan jabatan, bisa juga penurunan pangkat," ujarnya.
Untuk mengatasi krisis, PLN akan membatasi penggunaan listrik di perumahan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan Menteng, Jakarta Pusat, dalam 10 hari mendatang.
DIAN YULIASTUTI