TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Airways Emirsyah Satar mengatakan Garuda akan menggelar Inisitial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana saham kepada kepada publik paling lambat pada pertengahan tahun depan.
"Kami sudah mendapat izin baik dari DPR dan kementrian BUMN bahwa maksimal yang dilepas 40 persen," kata dia seusai meresmikan armada baru Garuda di bandara Soekarno-Hatta hari ini, Senin (9/11).
Namun berapa harga saham yang bakal dilepas, Emirsyah mengatakan akan tergantung kondisi ketika IPO diluncurkan nanti. IPO ini diharapkan akan menghasilkan modal antara US$ 300 juta sampai US$400 juta.
Menurut Emir hasil IPO sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan usaha seperti menambah armada baru dan juga untuk memperkuat struktur modal Garuda. "Sebagian besar untuk pengembangan usaha dan memperkuat struktur modal kita. Kalau struktur modal kita lebih bagus tentunya bisa mendapatkan support dari bank-bank," ujarnya.
Hari ini Garuda menambah dua armada baru yaitu Airbus 330-200 dan Boeing 737-800 NG (next generation). Dengan bertambahnya dua armada ini, tutur Emirsyah, Garuda telah memiliki total 67 armada pesawat sampai akhir 2009. Garuda, katanya, masih akan menambah 50 armada lagi secara bertahap sampai 2014.
"Kami akan menambah pesawat Airbus 330-200 yang saat ini ada 10 armada menjadi 20 armada. Boeing 737-800 NG menjadi 90 unit dan Boeing 737-300 ER ditambah 10 unit," terang Emirsyah. Dengan penambahan ini, menurutnya, Garuda akan meningkatkan frekuensi penerbangan domestik menjadi dua kali lipat dan internasional menjadi tiga kali lipat.
KARTIKA CANDRA