TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) akan memasang sambungan kabel listrik yang menghubungkan pembangkit di Sumatera Selatan dengan sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali.
"Dengan sambungan ini maka sistem listrik Sumatera dan Jawa-Madura-Bali menjadi satu," ujar Direktur Pengembangan PLN Bambang Praptono kepada wartawan di Jakarta.
Kabel itu akan mengalirkan listrik sebesar tiga ribu megawatt ke Jawa dan enam ratus megawatt ke Sumatera.
Menurutnya, sistem ini dapat memastikan keamanan pasokan listrik jika terjadi masalah pada masing-masing pulau. Selain itu, PLN juga tidak perlu membangun pembangkit lagi di Jawa untuk mengamankan pasokan.
Pemasangan kabel sepanjang 700 kilometer itu membutuhkan biaya US$ 2,2 miliar. PLN mendapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency sebesar 85 persen dari kebutuhan dana, dengan tenor 10 tahun dan bunga 0,3 persen. Pencairan dana akan dibagi dalam lima tahap, sesuai pengerjaan. "15 persen kebutuhan dana memakai kas PLN," katanya.
Kabel akan dipasang dari pembangkit listrik tenaga uap di Mulut Tambang Sumatera Selatan. Beberapa pembangkit milik kontraktor swastas, seperti PLTU Bangko Tengah, Bangko Timur, Siramas, dan Pendopo. "40 kilometer kabel akan menyebarangi laut (Selat Sunda)," katanya.
Investasi termahal, Bambang melanjutkan, adalah pemasangan jaringan listrik sepanjang kabel itu dengan kapasitas 500 kilovolt. Proses tender kontraktor pemasang pipa diperkirakan akan mulai pada triwulan kedua atau ketiga tahun depan. Pemasangannya akan mulai pada 2011 dan selesai 2016.
"Kontraktor yang sudah menyatakan minatnya, Areva (Perancis) dan Mitsubishi (Jepang)," ujar Bambang.
SORTA TOBING