Secara psikologis, menurut Rusman, orang akan cenderung menaikkan harga barang dan jasa jika terjadi kenaikan elpiji. Meskipun demikian, ia menilai, rencana Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram secara bertahap Rp 100 per kilogram per bulan sudah tepat. "Jangan tiba-tiba kenaikannya tinggi, itu yang bahaya untuk inflasi," katanya.
Dia juga menilai, kenaikan elpiji Rp 100 per kilogram per bulan tidak akan berpengaruh terhadap target inflasi 4,5 persen dalam APBN-P 2009, meskipun bobot perhitungannya dalam inflasi sebesar 3 persen. Bobot tertinggi adalah beras yang mencapai 4 persen. "Nilai kenaikannya (Rp 100 per kilogram) kecil, tidak memberatkan masyarakat," ujarnya.
Seperti diberitakan, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kilogram karena saat ini harga jual Rp 5.750 per kilogram dinilai masih di bawah keekonomian Rp 7.250 per kilogram.
SORTA TOBING